Teks Ceramah: Definisi, Struktur, Kaidah Kebahasaan, dan Contohnya

Di artikel ini, English Academy telah memaparkan penjelasan mengenai teks ceramah bahasa Inggris secara lengkap.
Ceramah adalah salah satu bentuk public speaking yang biasanya berkaitan dengan aktivitas keagamaan. Agar ceramah yang disampaikan lebih efektif, penceramah perlu menyesuaikan bahasa dengan audiens dan lokasi tempat ceramah disampaikan.
Misalnya, jika audiens kamu mayoritas English native speakers, maka ceramah sebaiknya disampaikan dalam bahasa Inggris.
Inilah alasan mengapa sangat penting untuk memahami teks ceramah bahasa Inggris, karena teks ini bisa menjadi panduan dalam menyiapkan materi ceramah dengan lebih terstruktur.
Di sini, English Academy telah merangkum penjelasan lengkap mengenai cara membuat teks ceramah yang baik. Yuk, simak penjelasannya dengan seksama!
Baca Juga: 21 Contoh Perkenalan Diri (Self Introduction) dalam Bahasa Inggris
Apa yang Dimaksud dengan Teks Ceramah
Ceramah adalah penyampaian pesan, informasi, atau pengetahuan yang dilakukan oleh seseorang yang kompeten di bidangnya kepada khalayak banyak. Ceramah umumnya disampaikan secara lisan dengan tujuan untuk memberikan pemahaman, mengajak, atau menyampaikan ajaran tertentu.
Meskipun sering dikaitkan dengan kegiatan keagamaan, ceramah tidak hanya terbatas pada topik agama. Ceramah juga dapat berfokus pada berbagai tema lainnya, seperti pendidikan, motivasi, atau sosial.
Nah, tak sedikit yang menganggap bahwa ceramah, khotbah, dan pidato adalah hal yang sama. Padahal, ketiganya berbeda. Ringkasnya begini:
- Ceramah lebih bersifat informatif dan bisa berfokus pada berbagai topik.
- Khotbah khusus untuk topik agama dan sering terjadi dalam konteks ibadah.
- Pidato cenderung lebih persuasif, mengajak audiens untuk melakukan tindakan atau perubahan.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan, bahwa teks ceramah adalah naskah tertulis atau transkripsi berupa materi yang disampaikan saat ceramah.
Baca Juga: Cara Membuat Motivation Letter Bahasa Inggris Beserta Contohnya
Tujuan Teks Ceramah Bahasa Inggris
Terdapat tiga tujuan utama dari pembuatan teks ceramah, yaitu to inform, to persuade, dan to entertain. Berikut penjelasan dan contohnya:
1. To Inform (Informatif)
Ceramah informatif bertujuan untuk memberikan informasi kepada pendengar, sehingga dapat memperluas wawasan dan pengetahuan mereka. Contoh topiknya adalah the importance of using technology in education to enhance learning in schools.
2. To Persuade (Persuasif)
Sesuai namanya, persuasi identik dengan memengaruhi. Maka, ceramah persuasif bertujuan untuk meng-influence pendengar, agar mereka percaya, setuju, dan mengikuti ajakan yang disampaikan oleh pembicara.
Contoh tema yang dapat diusung adalah encouraging people to adopt a healthy lifestyle and explaining the benefits of regular exercise.
3. To Entertain (Rekreatif)
Tujuan dari ceramah rekreatif adalah menghibur audiens dengan cara yang menyenangkan. Pada ceramah ini, pembicara dapat menyisipkan anekdot, idiom, majas, atau istilah-istilah tertentu yang mampu membuat suasana jadi lebih hidup.
Contohnya tells funny stories about the challenges of learning a new language, making the audience laugh while educating them.
Baca Juga: Teks Persuasif (Persuasive Text): Definisi, Struktur, dan Contohnya
Struktur Teks Ceramah Bahasa Inggris

(Ilustrasi ceramah – Freepik.com)
Seperti jenis teks bahasa Inggris lainnya, teks ceramah pun memiliki generic of structure. Berikut struktur penulisannya:
1. Introduction (Pendahuluan)
A. Opening (Pembuka)
Seperti public speaking lainnya, di bagian opening, tuliskan salam, ucapan penghormatan, dan ungkapan syukur. Pada bagian ini, penceramah harus menyapa audiens dengan semangat, hangat, dan sopan. Contohnya:
Good morning, ladies and gentlemen. It’s an honor to stand before you today to discuss an issue that affects us all: the importance of mental health in our fast-paced world.
B. Introduction to the Topic (Pengantar)
Di bagian pengantar, mulailah tulis perkenalan topik yang akan dibahas kepada audiens. Kamu bisa mengawalinya dengan sebuah informasi faktual atau pertanyaan yang relevan dengan audiens untuk menarik perhatian mereka. Contoh:
In today’s society, we are constantly juggling responsibilities and pressures, often forgetting to take care of our mental well-being. This is why it’s crucial to start paying more attention to our mental health, especially in these challenging times.
2. Body of the Speech (Isi Ceramah)
A. Main Content (Inti)
Ini adalah bagian paling penting dalam teks ceramah. Tulislah secara rinci mengenai topik yang akan dibahas. Buat penjelasan secara komprehensif dan dapat dipertanggungjawabkan. Kamu juga bisa melengkapinya dengan fakta atau data-data yang absah. Misalnya:
Research shows that mental health is just as important as physical health. Many people suffer in silence, and it’s important that we create a society where mental health care is just as accessible as a visit to the doctor.
B. Ideas (Gagasan)
Selanjutnya, penceramah dapat mengemukakan gagasan utama untuk dikembangkan ke dalam sub-topik pembahasan inti. Contoh:
One of the key ways to improve mental health is by practicing mindfulness. Mindfulness allows us to focus on the present moment, which can reduce stress and improve emotional regulation.
3. Conclusion (Penutupan)
A. Conclusion (Simpulan)
Di bagian penutupan, tulislah kesimpulan atau ringkasan hal-hal yang telah dibahas sebelumnya. Misal:
In conclusion, taking care of our mental health is not just important for our well-being, but it also enhances our productivity and overall happiness. Let’s all make a commitment to prioritize our mental health.
B. Apology (Ucapan Permintaan Maaf)
Sebelum ceramah diakhiri, sisipkanlah permintaan maaf untuk audiens atas kekurangan dalam penyampaian atau jika ada hal yang kurang berkenan. Contohnya:
I apologize if my words today may have been too strong or if I have missed any important points. I simply wanted to highlight the importance of the issue.
C. Closing Salutation (Salam Penutup)
Terakhir, sampaikan rasa terima kasih pada semua hadirin yang telah mendengarkan ceramah, lalu susul dengan salam penutup. Misalnya:
Thank you all for your time and attention. I hope this talk has inspired you to take better care of your mental health. Have a great day!
Baca Juga: Argumentative Text/Teks Argumentasi Bahasa Inggris : Definisi, Struktur & Contoh
Language Features (Kaidah Kebahasaan) Teks Ceramah Bahasa Inggris
Yuk, kenali kaidah kebahasaan yang umum digunakan dalam teks ceramah bahasa Inggris!
1. Using First-Person Singular and Second-Person Plural Pronouns (Menggunakan Kata Ganti Orang Pertama Tunggal dan Kata Ganti Orang Kedua Jamak)
Dalam teks ceramah, penceramah sering menggunakan kata ganti orang pertama seperti I, me, atau we untuk merujuk pada diri mereka sendiri atau kelompok yang mereka wakili.
Selain itu, penceramah juga menggunakan kata sapaan untuk menyapa audiens dalam jumlah banyak, seperti audience, you all, ladies and gentlemen, atau everyone.
Penggunaan kata ganti ini membantu menciptakan kedekatan antara penceramah dan audiens.
2. Using Technical Terms (Menggunakan Kata Teknis atau Istilah)
Teks ceramah sering mengandung istilah teknis yang terkait dengan topik yang dibahas. Misalnya, dalam ceramah tentang lingkungan, penceramah dapat menggunakan istilah-istilah seperti sustainability, carbon footprint, atau biodiversity.
3. Using Casual Linking Words (Menggunakan Kata-Kata yang Menunjukkan Hubungan Sebab-Akibat)
Kata-kata sebab-akibat atau cause and effect seperti if… then, because, therefore, as a result, dan thus kerap digunakan dalam ceramah untuk memperjelas bagaimana satu hal dapat memengaruhi atau menyebabkan hal lain.
Hal ini penting untuk memperkuat memperkuat argumen dan menjelaskan hubungan antar ide.
4. Using Temporal Linking Words (Menggunakan Kata-Kata yang Menyatakan Hubungan Temporal)
Untuk membantu audiens mengikuti alur ceramah dengan lebih mudah, penceramah tak boleh luput dari temporal linking.
Contoh temporal linking meliputi before that, then, finally, on the other hand, dan however. Ini berfungsi untuk mengatur urutan waktu atau menunjukkan kontras antar ide.
5. Using Mental Verbs (Menggunakan Kata Kerja Mental)
Kata kerja mental adalah kata kerja yang menggambarkan perasaan atau respons terhadap suatu tindakan atau kejadian.
Dalam ceramah, contoh mental verbs adalah expect, predict, believe, think, atau assume.
Kata-kata ini berfungsi untuk mengungkapkan pandangan atau perasaan penceramah terhadap topik yang dibahas, sehingga audiens dapat lebih terhubung secara emosional dengan materi ceramah.
Baca Juga: Verb: Pengertian, Ciri-Ciri, Tipe, Beserta Contohnya
6. Using Persuasive Words (Menggunakan Kata Persuasif)
Yuk, ajak atau dorong audiens untuk melakukan sebuah tindakan melalui persuasive words. Contohnya seperti should, ought to, must, necessary, atau recommended.
Harapannya, pendengar akan take action sesuai dengan saran atau pandangan yang disampaikan penceramah.
7. Using Declarative and Imperative Sentences (Menggunakan Kalimat Deklaratif dan Imperatif)
Kalimat deklaratif adalah kalimat yang bertujuan untuk memberikan informasi dengan cara yang ringkas dan jelas. Contohnya, mental health is very important for our lives.
Sementara, kalimat imperatif digunakan untuk memberi perintah atau ajakan, seperti let’s take care of our health together.
Penggunaan kedua jenis kalimat ini membantu agar materi ceramah dapat diterima dengan baik oleh audiens.
8. Using Simple and Complex Sentences (Menggunakan Kalimat Simpleks dan Kompleks)
Terdapat dua jenis kalimat bahasa Inggris yang kerap muncul dalam teks ceramah, yaitu simple sentence dan complex sentence.
Kalimat simpleks hanya terdiri dari satu klausa, seperti the sun rises in the east. Sementara itu, kalimat kompleks mengandung dua klausa atau lebih, contohnya the sun rises in the east, and it sets in the west.
Kedua jenis kalimat ini dipakai dalam ceramah untuk menyampaikan ide dengan jelas dan lebih rinci, serta menghubungkan beberapa ide secara logis.
Baca Juga: Types of Sentences: Jenis Kalimat Bahasa Inggris
Langkah Menulis Teks Ceramah Bahasa Inggris
Masih bingung harus mulai dari mana? Ikuti step by step berikut ini, yuk!
1. Riset Audiens
Pertama, lakukan riset audiens untuk memahami latar belakang, pengetahuan, minat, dan kebutuhan khalayak yang bersangkutan.
Hal ini akan membantu penceramah untuk menyesuaikan materi dan gaya penyampaian agar lebih relevan dan menarik bagi audiens.
2. Menentukan Topik
Pilih topik yang sesuai dengan latar belakang, pengetahuan, dan minat pendengar. Cukup pilih 1 topik agar audiens tidak merasa bingung.
3. Membuat Kerangka Ceramah
Siapkan kerangka yang mencakup pokok-pokok materi ceramah. Kerangka ini harus mencakup pengenalan, pendapat, dan penegasan agar ceramah terstruktur dengan baik.
4. Mengumpulkan Bahan
Kumpulkan data dan referensi yang mendukung topik ceramah. Gunakan sumber-sumber yang dapat dipercaya seperti buku, artikel, atau pendapat ahli untuk memperkuat materi ceramah.
5. Tulis Teks Ceramah Sesuai Struktur dan Kaidah Kebahasaan
Setelah semua bahan terkumpul, tulis teks ceramah sesuai dengan struktur dan language features yang telah dijelaskan sebelumnya.
6. Evaluasi dan Penyempurnaan
Usai teks ceramah ditulis, lakukan proofread dan evaluasi untuk memastikan apakah teks ceramah sudah sesuai dengan tujuan dan dapat dipahami oleh audiens. Cek kembali apakah ada vocabulary atau penulisan yang typo dan lain sebagainya.
Baca Juga: Hindari Double Negative Sentence, Buat Kalimat Jadi Lebih Efektif
Contoh Teks Ceramah Bahasa Inggris dan Artinya
Sekarang, kamu sudah mengetahui struktur dan kaidah kebahasaan dari teks ceramah. Agar lebih paham, simak contoh teks ceramah bahasa Inggris di bawah ini, yuk!
The Importance of Financial Preparedness Before Starting a Family
Good morning, ladies and gentlemen. It is an honor to stand before you today to discuss an important issue that affects not only individuals but also society as a whole: the importance of financial preparedness before starting a family.
In today’s world, many young couples dream of having children and building a family. However, while it sounds romantic and full of happiness, starting a family comes with great responsibilities that are often unseen — financial stability. We often hear about the joy of being a parent, but we don’t always hear about the financial challenges that come with it. The costs of raising a child, from healthcare to education and daily living expenses, can be overwhelming, especially if we are not financially prepared.
We live in a time where economic uncertainty is at its peak. The cost of living, housing, education, and healthcare is rising, making it more difficult to maintain financial stability. According to recent research, the average cost of raising a child in Indonesia can reach hundreds of millions of rupiah over their lifetime. This is no small amount, and many people struggle to meet their financial obligations, let alone plan for a growing family.
This is why it is crucial for parents to prepare financially before having children. Having a stable income, a savings plan, and a clear budget can ensure that you are able to provide the best for your child — not just physically but also emotionally. Financial stress can affect the mental health of parents, and this stress can also impact the well-being of children.
Research shows that children raised in families with good financial stability tend to have better opportunities in life, including access to quality education, healthcare, and extracurricular activities. On the other hand, children raised in financially unstable households often face more challenges, including limited access to resources and increased stress at home.
One way to prepare for the financial demands of parenthood is by creating a savings plan. Many financial experts recommend building an emergency fund that can cover living expenses for three to six months. This can serve as a safety net in case of unexpected events, such as job loss or unexpected medical expenses. Additionally, creating a budget that includes both current and future expenses, such as childcare, healthcare, and education costs, will help parents manage their finances.
Furthermore, it is essential for couples to have an open discussion about finances before deciding to have children. Understanding each other’s financial situation, including debts, savings, and future goals, is crucial in making informed decisions. Seeking financial advice from a professional, such as a financial planner or advisor, is also a wise step to help navigate the complexities of budgeting and saving for a family.
In conclusion, becoming a parent is a life-changing experience, and it should not be taken lightly, especially when it comes to finances. Parents need to understand the financial impact of raising children and take the necessary steps to ensure financial stability before starting a family. By doing so, they can provide their children with a brighter and more secure future while reducing the stress and challenges that often come with family life.
I apologize if my message today was too strong, but I truly believe that financial preparedness is crucial for the well-being of both parents and children. This is not just about bringing a child into the world — it’s about ensuring that we have the resources to give them the best start in life.
Thank you all for your time and attention. I hope this talk has inspired you to give more thought to your financial readiness before starting a family. Have a wonderful day!
—
All right, pembahasan mengenai teks ceramah bahasa Inggris sudah selesai, guys. Jangan lupa untuk bookmark atau simpan link artikel ini agar kamu bisa mengaksesnya kapan saja.
Jika kamu juga ingin mendapatkan informasi lengkap mengenai teks-teks bahasa Indonesia, kamu bisa langsung meluncur ke blog Ruangguru atau Brain Academy.
Namun, jika kamu mencari penjelasan lebih mendalam tentang berbagai teks dalam bahasa Inggris, blog English Academy adalah tempat yang tepat untukmu.
Buat kamu yang ingin cari tahu sudah sejauh mana kemampuan bahasa Inggris kamu saat ini. Kamu tinggal cek melalui Placement Test English Academy saja. Gratis dan bersertifikat!
Atau kamu mau coba konsultasi gratis dulu? Langsung aja yuk cobain sekarang!
Di artikel ini, English Academy telah memaparkan penjelasan mengenai teks ceramah bahasa Inggris secara lengkap.
Ceramah adalah salah satu bentuk public speaking yang biasanya berkaitan dengan aktivitas keagamaan. Agar ceramah yang disampaikan lebih efektif, penceramah perlu menyesuaikan bahasa dengan audiens dan lokasi tempat ceramah disampaikan.
Misalnya, jika audiens kamu mayoritas English native speakers, maka ceramah sebaiknya disampaikan dalam bahasa Inggris.
Inilah alasan mengapa sangat penting untuk memahami teks ceramah bahasa Inggris, karena teks ini bisa menjadi panduan dalam menyiapkan materi ceramah dengan lebih terstruktur.
Di sini, English Academy telah merangkum penjelasan lengkap mengenai cara membuat teks ceramah yang baik. Yuk, simak penjelasannya dengan seksama!
Baca Juga: 21 Contoh Perkenalan Diri (Self Introduction) dalam Bahasa Inggris
Apa yang Dimaksud dengan Teks Ceramah
Ceramah adalah penyampaian pesan, informasi, atau pengetahuan yang dilakukan oleh seseorang yang kompeten di bidangnya kepada khalayak banyak. Ceramah umumnya disampaikan secara lisan dengan tujuan untuk memberikan pemahaman, mengajak, atau menyampaikan ajaran tertentu.
Meskipun sering dikaitkan dengan kegiatan keagamaan, ceramah tidak hanya terbatas pada topik agama. Ceramah juga dapat berfokus pada berbagai tema lainnya, seperti pendidikan, motivasi, atau sosial.
Nah, tak sedikit yang menganggap bahwa ceramah, khotbah, dan pidato adalah hal yang sama. Padahal, ketiganya berbeda. Ringkasnya begini:
- Ceramah lebih bersifat informatif dan bisa berfokus pada berbagai topik.
- Khotbah khusus untuk topik agama dan sering terjadi dalam konteks ibadah.
- Pidato cenderung lebih persuasif, mengajak audiens untuk melakukan tindakan atau perubahan.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan, bahwa teks ceramah adalah naskah tertulis atau transkripsi berupa materi yang disampaikan saat ceramah.
Baca Juga: Cara Membuat Motivation Letter Bahasa Inggris Beserta Contohnya
Tujuan Teks Ceramah Bahasa Inggris
Terdapat tiga tujuan utama dari pembuatan teks ceramah, yaitu to inform, to persuade, dan to entertain. Berikut penjelasan dan contohnya:
1. To Inform (Informatif)
Ceramah informatif bertujuan untuk memberikan informasi kepada pendengar, sehingga dapat memperluas wawasan dan pengetahuan mereka. Contoh topiknya adalah the importance of using technology in education to enhance learning in schools.
2. To Persuade (Persuasif)
Sesuai namanya, persuasi identik dengan memengaruhi. Maka, ceramah persuasif bertujuan untuk meng-influence pendengar, agar mereka percaya, setuju, dan mengikuti ajakan yang disampaikan oleh pembicara.
Contoh tema yang dapat diusung adalah encouraging people to adopt a healthy lifestyle and explaining the benefits of regular exercise.
3. To Entertain (Rekreatif)
Tujuan dari ceramah rekreatif adalah menghibur audiens dengan cara yang menyenangkan. Pada ceramah ini, pembicara dapat menyisipkan anekdot, idiom, majas, atau istilah-istilah tertentu yang mampu membuat suasana jadi lebih hidup.
Contohnya tells funny stories about the challenges of learning a new language, making the audience laugh while educating them.
Baca Juga: Teks Persuasif (Persuasive Text): Definisi, Struktur, dan Contohnya
Struktur Teks Ceramah Bahasa Inggris
(Ilustrasi ceramah – Freepik.com)
Seperti jenis teks bahasa Inggris lainnya, teks ceramah pun memiliki generic of structure. Berikut struktur penulisannya:
1. Introduction (Pendahuluan)
A. Opening (Pembuka)
Seperti public speaking lainnya, di bagian opening, tuliskan salam, ucapan penghormatan, dan ungkapan syukur. Pada bagian ini, penceramah harus menyapa audiens dengan semangat, hangat, dan sopan. Contohnya:
Good morning, ladies and gentlemen. It’s an honor to stand before you today to discuss an issue that affects us all: the importance of mental health in our fast-paced world.
B. Introduction to the Topic (Pengantar)
Di bagian pengantar, mulailah tulis perkenalan topik yang akan dibahas kepada audiens. Kamu bisa mengawalinya dengan sebuah informasi faktual atau pertanyaan yang relevan dengan audiens untuk menarik perhatian mereka. Contoh:
In today’s society, we are constantly juggling responsibilities and pressures, often forgetting to take care of our mental well-being. This is why it’s crucial to start paying more attention to our mental health, especially in these challenging times.
2. Body of the Speech (Isi Ceramah)
A. Main Content (Inti)
Ini adalah bagian paling penting dalam teks ceramah. Tulislah secara rinci mengenai topik yang akan dibahas. Buat penjelasan secara komprehensif dan dapat dipertanggungjawabkan. Kamu juga bisa melengkapinya dengan fakta atau data-data yang absah. Misalnya:
Research shows that mental health is just as important as physical health. Many people suffer in silence, and it’s important that we create a society where mental health care is just as accessible as a visit to the doctor.
B. Ideas (Gagasan)
Selanjutnya, penceramah dapat mengemukakan gagasan utama untuk dikembangkan ke dalam sub-topik pembahasan inti. Contoh:
One of the key ways to improve mental health is by practicing mindfulness. Mindfulness allows us to focus on the present moment, which can reduce stress and improve emotional regulation.
3. Conclusion (Penutupan)
A. Conclusion (Simpulan)
Di bagian penutupan, tulislah kesimpulan atau ringkasan hal-hal yang telah dibahas sebelumnya. Misal:
In conclusion, taking care of our mental health is not just important for our well-being, but it also enhances our productivity and overall happiness. Let’s all make a commitment to prioritize our mental health.
B. Apology (Ucapan Permintaan Maaf)
Sebelum ceramah diakhiri, sisipkanlah permintaan maaf untuk audiens atas kekurangan dalam penyampaian atau jika ada hal yang kurang berkenan. Contohnya:
I apologize if my words today may have been too strong or if I have missed any important points. I simply wanted to highlight the importance of the issue.
C. Closing Salutation (Salam Penutup)
Terakhir, sampaikan rasa terima kasih pada semua hadirin yang telah mendengarkan ceramah, lalu susul dengan salam penutup. Misalnya:
Thank you all for your time and attention. I hope this talk has inspired you to take better care of your mental health. Have a great day!
Baca Juga: Argumentative Text/Teks Argumentasi Bahasa Inggris : Definisi, Struktur & Contoh
Language Features (Kaidah Kebahasaan) Teks Ceramah Bahasa Inggris
Yuk, kenali kaidah kebahasaan yang umum digunakan dalam teks ceramah bahasa Inggris!
1. Using First-Person Singular and Second-Person Plural Pronouns (Menggunakan Kata Ganti Orang Pertama Tunggal dan Kata Ganti Orang Kedua Jamak)
Dalam teks ceramah, penceramah sering menggunakan kata ganti orang pertama seperti I, me, atau we untuk merujuk pada diri mereka sendiri atau kelompok yang mereka wakili.
Selain itu, penceramah juga menggunakan kata sapaan untuk menyapa audiens dalam jumlah banyak, seperti audience, you all, ladies and gentlemen, atau everyone.
Penggunaan kata ganti ini membantu menciptakan kedekatan antara penceramah dan audiens.
2. Using Technical Terms (Menggunakan Kata Teknis atau Istilah)
Teks ceramah sering mengandung istilah teknis yang terkait dengan topik yang dibahas. Misalnya, dalam ceramah tentang lingkungan, penceramah dapat menggunakan istilah-istilah seperti sustainability, carbon footprint, atau biodiversity.
3. Using Casual Linking Words (Menggunakan Kata-Kata yang Menunjukkan Hubungan Sebab-Akibat)
Kata-kata sebab-akibat atau cause and effect seperti if… then, because, therefore, as a result, dan thus kerap digunakan dalam ceramah untuk memperjelas bagaimana satu hal dapat memengaruhi atau menyebabkan hal lain.
Hal ini penting untuk memperkuat memperkuat argumen dan menjelaskan hubungan antar ide.
4. Using Temporal Linking Words (Menggunakan Kata-Kata yang Menyatakan Hubungan Temporal)
Untuk membantu audiens mengikuti alur ceramah dengan lebih mudah, penceramah tak boleh luput dari temporal linking.
Contoh temporal linking meliputi before that, then, finally, on the other hand, dan however. Ini berfungsi untuk mengatur urutan waktu atau menunjukkan kontras antar ide.
5. Using Mental Verbs (Menggunakan Kata Kerja Mental)
Kata kerja mental adalah kata kerja yang menggambarkan perasaan atau respons terhadap suatu tindakan atau kejadian.
Dalam ceramah, contoh mental verbs adalah expect, predict, believe, think, atau assume.
Kata-kata ini berfungsi untuk mengungkapkan pandangan atau perasaan penceramah terhadap topik yang dibahas, sehingga audiens dapat lebih terhubung secara emosional dengan materi ceramah.
Baca Juga: Verb: Pengertian, Ciri-Ciri, Tipe, Beserta Contohnya
6. Using Persuasive Words (Menggunakan Kata Persuasif)
Yuk, ajak atau dorong audiens untuk melakukan sebuah tindakan melalui persuasive words. Contohnya seperti should, ought to, must, necessary, atau recommended.
Harapannya, pendengar akan take action sesuai dengan saran atau pandangan yang disampaikan penceramah.
7. Using Declarative and Imperative Sentences (Menggunakan Kalimat Deklaratif dan Imperatif)
Kalimat deklaratif adalah kalimat yang bertujuan untuk memberikan informasi dengan cara yang ringkas dan jelas. Contohnya, mental health is very important for our lives.
Sementara, kalimat imperatif digunakan untuk memberi perintah atau ajakan, seperti let’s take care of our health together.
Penggunaan kedua jenis kalimat ini membantu agar materi ceramah dapat diterima dengan baik oleh audiens.
8. Using Simple and Complex Sentences (Menggunakan Kalimat Simpleks dan Kompleks)
Terdapat dua jenis kalimat bahasa Inggris yang kerap muncul dalam teks ceramah, yaitu simple sentence dan complex sentence.
Kalimat simpleks hanya terdiri dari satu klausa, seperti the sun rises in the east. Sementara itu, kalimat kompleks mengandung dua klausa atau lebih, contohnya the sun rises in the east, and it sets in the west.
Kedua jenis kalimat ini dipakai dalam ceramah untuk menyampaikan ide dengan jelas dan lebih rinci, serta menghubungkan beberapa ide secara logis.
Baca Juga: Types of Sentences: Jenis Kalimat Bahasa Inggris
Langkah Menulis Teks Ceramah Bahasa Inggris
Masih bingung harus mulai dari mana? Ikuti step by step berikut ini, yuk!
1. Riset Audiens
Pertama, lakukan riset audiens untuk memahami latar belakang, pengetahuan, minat, dan kebutuhan khalayak yang bersangkutan.
Hal ini akan membantu penceramah untuk menyesuaikan materi dan gaya penyampaian agar lebih relevan dan menarik bagi audiens.
2. Menentukan Topik
Pilih topik yang sesuai dengan latar belakang, pengetahuan, dan minat pendengar. Cukup pilih 1 topik agar audiens tidak merasa bingung.
3. Membuat Kerangka Ceramah
Siapkan kerangka yang mencakup pokok-pokok materi ceramah. Kerangka ini harus mencakup pengenalan, pendapat, dan penegasan agar ceramah terstruktur dengan baik.
4. Mengumpulkan Bahan
Kumpulkan data dan referensi yang mendukung topik ceramah. Gunakan sumber-sumber yang dapat dipercaya seperti buku, artikel, atau pendapat ahli untuk memperkuat materi ceramah.
5. Tulis Teks Ceramah Sesuai Struktur dan Kaidah Kebahasaan
Setelah semua bahan terkumpul, tulis teks ceramah sesuai dengan struktur dan language features yang telah dijelaskan sebelumnya.
6. Evaluasi dan Penyempurnaan
Usai teks ceramah ditulis, lakukan proofread dan evaluasi untuk memastikan apakah teks ceramah sudah sesuai dengan tujuan dan dapat dipahami oleh audiens. Cek kembali apakah ada vocabulary atau penulisan yang typo dan lain sebagainya.
Baca Juga: Hindari Double Negative Sentence, Buat Kalimat Jadi Lebih Efektif
Contoh Teks Ceramah Bahasa Inggris dan Artinya
Sekarang, kamu sudah mengetahui struktur dan kaidah kebahasaan dari teks ceramah. Agar lebih paham, simak contoh teks ceramah bahasa Inggris di bawah ini, yuk!
The Importance of Financial Preparedness Before Starting a Family
Good morning, ladies and gentlemen. It is an honor to stand before you today to discuss an important issue that affects not only individuals but also society as a whole: the importance of financial preparedness before starting a family.
In today’s world, many young couples dream of having children and building a family. However, while it sounds romantic and full of happiness, starting a family comes with great responsibilities that are often unseen — financial stability. We often hear about the joy of being a parent, but we don’t always hear about the financial challenges that come with it. The costs of raising a child, from healthcare to education and daily living expenses, can be overwhelming, especially if we are not financially prepared.
We live in a time where economic uncertainty is at its peak. The cost of living, housing, education, and healthcare is rising, making it more difficult to maintain financial stability. According to recent research, the average cost of raising a child in Indonesia can reach hundreds of millions of rupiah over their lifetime. This is no small amount, and many people struggle to meet their financial obligations, let alone plan for a growing family.
This is why it is crucial for parents to prepare financially before having children. Having a stable income, a savings plan, and a clear budget can ensure that you are able to provide the best for your child — not just physically but also emotionally. Financial stress can affect the mental health of parents, and this stress can also impact the well-being of children.
Research shows that children raised in families with good financial stability tend to have better opportunities in life, including access to quality education, healthcare, and extracurricular activities. On the other hand, children raised in financially unstable households often face more challenges, including limited access to resources and increased stress at home.
One way to prepare for the financial demands of parenthood is by creating a savings plan. Many financial experts recommend building an emergency fund that can cover living expenses for three to six months. This can serve as a safety net in case of unexpected events, such as job loss or unexpected medical expenses. Additionally, creating a budget that includes both current and future expenses, such as childcare, healthcare, and education costs, will help parents manage their finances.
Furthermore, it is essential for couples to have an open discussion about finances before deciding to have children. Understanding each other’s financial situation, including debts, savings, and future goals, is crucial in making informed decisions. Seeking financial advice from a professional, such as a financial planner or advisor, is also a wise step to help navigate the complexities of budgeting and saving for a family.
In conclusion, becoming a parent is a life-changing experience, and it should not be taken lightly, especially when it comes to finances. Parents need to understand the financial impact of raising children and take the necessary steps to ensure financial stability before starting a family. By doing so, they can provide their children with a brighter and more secure future while reducing the stress and challenges that often come with family life.
I apologize if my message today was too strong, but I truly believe that financial preparedness is crucial for the well-being of both parents and children. This is not just about bringing a child into the world — it’s about ensuring that we have the resources to give them the best start in life.
Thank you all for your time and attention. I hope this talk has inspired you to give more thought to your financial readiness before starting a family. Have a wonderful day!
—
All right, pembahasan mengenai teks ceramah bahasa Inggris sudah selesai, guys. Jangan lupa untuk bookmark atau simpan link artikel ini agar kamu bisa mengaksesnya kapan saja.
Jika kamu juga ingin mendapatkan informasi lengkap mengenai teks-teks bahasa Indonesia, kamu bisa langsung meluncur ke blog Ruangguru atau Brain Academy.
Namun, jika kamu mencari penjelasan lebih mendalam tentang berbagai teks dalam bahasa Inggris, blog English Academy adalah tempat yang tepat untukmu.
Buat kamu yang ingin cari tahu sudah sejauh mana kemampuan bahasa Inggris kamu saat ini. Kamu tinggal cek melalui Placement Test English Academy saja. Gratis dan bersertifikat!
Atau kamu mau coba konsultasi gratis dulu? Langsung aja yuk cobain sekarang!