Work Life Balance, Istilah yang Populer di Dunia Kerja

Salah satu benefit yang ingin karyawan dapatkan di tempat kerjanya adalah work-life balance. Sebenarnya apa, sih, arti dari istilah bahasa Inggris ini?
—
“Untuk apa gaji besar tapi nggak ada work-life balance?”
Bagi kamu yang sudah bekerja, apakah kalimat ini terdengar familiar, guys?
Fyi, work life-balance artinya keseimbangan kerja dan kehidupan. Istilah ini sering menjadi perbincangan hangat di tengah hiruk pikuk dunia kerja, terutama di kalangan generasi millennial dan Gen Z.
Hal ini diperkuat oleh hasil studi gabungan yang dilakukan oleh SEEK, Boston Consulting Group (BCG), dan The Network. Ketiga lembaga ini merilis laporan bertajuk “Apa yang Diharapkan Pekerja Diketahui Oleh Perusahaan: Membuka Pintu Masa Depan Rekrutmen” pada tahun 2022.
Studi ini melibatkan wawancara dengan 97.324 responden dari berbagai negara, termasuk Indonesia, Hong Kong, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Menariknya, sebanyak 43% responden dari Indonesia menyebutkan bahwa work-life balance menjadi prioritas utama mereka dalam kehidupan kerja.
Di artikel ini, English Academy akan membahas lebih rinci tentang definisi work-life balance, serta bagaimana penggunaannya dalam bahasa Inggris. Simak dengan baik ya!
Apa Itu Work-life Balance?
Work-life balance adalah konsep yang menggambarkan keseimbangan antara waktu dan energi yang seseorang habiskan untuk pekerjaan (work) dan kehidupan pribadi (life).
Sederhananya, kamu akan dikatakan work-life balance jika mampu mengatur dan membagi waktu antara tanggung jawab profesional, keluarga, teman, hobi, kesehatan, dan kebutuhan pribadi lainnya.
Jadi, ketika hidupmu seimbang, artinya kamu tidak memberi fokus berlebih pada satu pekerjaan, sampai akhirnya mengabaikan aspek penting lain dalam hidupmu.
Dalam konteks modern, work-life balance dianggap penting demi menjaga kesehatan mental dan fisik, meningkatkan produktivitas, serta mendukung kebahagiaan jangka panjang.
Baca Juga: 39 Istilah-Istilah Dunia Kerja dalam Bahasa Inggris dan Artinya
Arti Work-life Balance Menurut Para Ahli
Pada dasarnya, konsep work-life balance pertama kali muncul pada tahun 70-an di Inggris. Seiring waktu, teori ini terus berkembang dan menjadi perhatian utama di berbagai bidang, terutama di era modern. Tak heran jika hari ini banyak definisi work-life balance yang telah diungkapkan oleh para ahli.
Berikut beberapa contoh definisi yang bisa kamu simak dengan baik:
1. Pengertian Work-life Balance Menurut Clark (2000)
Bagaimana individu mengatur lingkungan pekerjaan dan keluarga dan batasan diantara keduanya untuk mencapai keseimbangan
2. Definisi Work-life Balance Menurut Grzywacz & Carlson (2007)
Pemenuhan harapan bagi peran terkait yang dinegosiasikan dan dibagi antara peran-peran yang terkait dalam pekerjaan dan keluarga.
3. Arti Work-life Balance menurut Greenhaus dan Allen (2011)
Keseimbangan antara waktu dan keterlibatan dalam kehidupan bekerja dan kehidupan pribadi seseorang.
4. Memahami Konsep Work-life Balance Menurut Fisher-McAuley et al. (2003)
Hal yang dilakukan seseorang dalam membagi waktu baik di tempat kerja dan aktivitas lain di luar kerja yang di dalamnya terdapat individual behavior di mana hal ini dapat menjadi sumber konflik pribadi dan menjadi sumber energi bagi diri sendiri.
5. Teori Work-life Balance Menurut Schermerhorn (2005)
Kemampuan seseorang untuk menyeimbangkan antara tuntutan pekerjaan dengan kebutuhan pribadi dan keluarganya.
Baca Juga: Kenapa Work-Life Balance Penting ? Berikut Cara-cara Mencapainya!
Contoh Work Life Balance di Perusahaan
Sebelum kamu menandatangani kontrak atau perjanjian kerja dari perusahaan barumu, sebaiknya riset terlebih dahulu, apakah perusahaan tersebut menerapkan beberapa aturan dan aktivitas yang mendukung work-life balance?
Berikut beberapa poin yang bisa kamu cek:
- Karyawan diperbolehkan cuti tanpa alasan khusus, tujuannya agar karyawan bisa mengambil waktu istirahat tanpa tekanan.
- Terdapat benefit kesehatan fisik dan mental seperti konseling untuk mendukung kesejahteraan psikologis karyawan.
- Tersedia aktivitas bonding atau team-building guna menciptakan suasana kerja yang lebih harmonis.
- Perusahaan menyediakan fasilitas kesehatan karyawan seperti subsidi gym atau seminar untuk menjaga kesehatan fisik dan mental.
- Adanya batasan jam kerja untuk memastikan karyawan tidak dihubungi atau dikirimi email di luar jam kerja.
Baca Juga: 10 Idiom Bahasa Inggris yang Paling Umum Digunakan dalam Dunia Bisnis
Penggunaan Istilah Work-life Balance dalam Bahasa Inggris
Back to the English point of view, guys. Dalam bahasa Inggris, work-life balance termasuk noun atau kata benda. Meskipun terdiri dari dua kata, secara keseluruhan, work-life balance berfungsi sebagai sebuah kata benda yang menunjukkan suatu konsep atau keadaan.
Baca Juga: 135 Istilah Gaul Bahasa Jaksel untuk Tambah Kosakata Bahasa Inggrismu
Work-life Balance Quotes
Selain dalam bentuk narasi, terdapat beberapa ungkapan tentang WLB dalam bentuk quotes. Berikut contoh work-life balance quotes dalam bahasa Inggris:
Don’t confuse having a career with having a life. – Hillary Clinton
(Jangan salah mengartikan memiliki karier dengan memiliki kehidupan.)
Never get so busy making a living that you forget to make a life. – Dolly Parton
(Jangan sampai terlalu sibuk mencari nafkah hingga lupa untuk menjalani kehidupan.)
You will never feel truly satisfied by work until you are satisfied by life. – Heather Schuck (Kamu tidak akan pernah merasa puas dengan pekerjaanmu sampai kamu puas dengan kehidupanmu.)
Balance is not something you find, it’s something you create. – Jana Kingsford (Keseimbangan bukanlah sesuatu yang kamu temukan, melainkan sesuatu yang kamu ciptakan.)
The key to maintaining your balance is knowing when you’ve lost it. – Anonymous
(Kunci untuk menjaga keseimbanganmu adalah mengetahui kapan kamu telah kehilangannya.)
Kalimat Tentang Work-life Balance
Yuk, latihan writing dengan membuat kalimat bahasa Inggris tentang work-life balance dalam berbagai jenis tenses. Lihat contohnya di bawah ini:
1. Contoh Kalimat dalam Simple Present Tense
Maintaining a work-life balance is crucial for long-term well-being.
(Menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan sangat penting untuk kesejahteraan jangka panjang.)
2. Contoh Kalimat Present Continuous
She is working on achieving a better work-life balance this year.
(Dia sedang berusaha mencapai keseimbangan pekerjaan dan kehidupan yang lebih baik tahun ini.)
3. Contoh Kalimat Simple Past Tense
Last year, he realized the importance of work-life balance after feeling burned out.
(Tahun lalu, dia menyadari pentingnya keseimbangan pekerjaan dan kehidupan setelah merasa kelelahan.)
4. Contoh Kalimat Future Simple Tense
They will focus on improving work-life balance for their employees next year.
(Mereka akan fokus pada perbaikan keseimbangan pekerjaan dan kehidupan untuk karyawan mereka tahun depan.)
5. Contoh Kalimat Present Perfect Tense
I have struggled to find a good work-life balance since starting my new job.
(Saya telah berjuang untuk menemukan keseimbangan pekerjaan dan kehidupan yang baik sejak memulai pekerjaan baru saya.)
Percakapan Gen Z Work Life Balance
Sudah mahir dalam membuat kalimat? Well, saatnya berlatih membuat percakapan tentang work-life balance. English Academy akan memberikanmu contoh percakapan yang biasa dilakukan Gen Z, nih. Simak baik-baik ya!
Liam: Hey guys, do you ever feel like work is just taking over your life lately? It’s like, I wake up, get ready for work, go to the office, and before I know it, it’s already evening. There’s hardly any time to do the things I love.
Emma: I know exactly how you feel, Liam. I’ve been struggling with it too. I feel like I’m constantly working, even when I’m at home. It’s almost like work is always on my mind—emails, deadlines, everything. And when I finally get some free time, I feel too tired to actually enjoy it.
Olivia: Yeah, I can relate. It’s a constant cycle. And the worst part is, we’re always told that success comes from working hard and being busy, but no one talks about how that affects your well-being. I find myself getting stressed out and burnt out.
Liam: Exactly! I’ve been thinking about it a lot lately. Maybe I need to set some boundaries, you know? Like, after a certain hour, no more work. I want to spend time with my family, hang out with friends, or just relax without the pressure of work hanging over me.
Emma: That’s a great idea. I’ve tried to do something similar. I started leaving my laptop at work and not checking my emails after 6 PM. At first, it felt weird, but over time, I realized it’s been helping me feel less stressed and more present in my personal life.
Olivia: That sounds like something I need to try too. I’ve been thinking about turning off notifications for work-related apps when I’m off the clock. It might help me disconnect and recharge, so I’m more productive and focused when I’m actually working.
Liam: Yeah, I’ve heard that practicing self-care is key to achieving work-life balance. If we don’t take care of ourselves, how can we give our best at work? It’s all about finding that balance between work and life, so we’re not just living for the weekend.
Emma: Absolutely. And it’s important to remember that taking breaks and having time for ourselves isn’t a luxury—it’s necessary for mental health. We’re not robots, after all. We need rest, too.
Olivia: I think a lot of Gen Z is starting to realize this now. We’re more focused on work-life balance and mental health than the previous generations. It’s refreshing to see a shift in priorities.
Liam: Definitely. I feel like the older generations often push the idea of “work hard, play hard,” but we’re learning that it’s more about “work smart, live well.” Work-life balance isn’t just a trendy concept; it’s essential for a healthy, sustainable life.
Terjemahan Bahasa Indonesia
Liam: Eh, temen-temen, kalian pernah nggak sih ngerasa kayak pekerjaan tuh mulai nguasain hidup kalian belakangan ini? Kayak, aku bangun, siap-siap buat kerja, terus ke kantor, eh nggak lama udah sore aja. Waktu buat melakukan hal-hal yang aku suka kok kayaknya susah banget, ya?
Emma: Aku ngerti banget perasaan kamu, Liam. Aku juga ngerasain hal yang sama. Rasanya kayak terus-terusan kerja, bahkan pas di rumah. Kayak kerja tuh nggak pernah berhenti—email, deadline, segala macem. Pas akhirnya ada waktu luang, eh malah udah capek banget buat nikmatin waktu itu.
Olivia: Iya, bener banget. Kayak putaran yang nggak ada habisnya. Dan yang paling ngeselin, kita selalu diajarin kalau sukses itu datang dari kerja keras dan sibuk yang terus menerus, tapi nggak ada yang pernah ngomongin gimana hal itu bikin kita stres. Aku jadi gampang kecapekan dan burnout.
Liam: Iya, tuh! Aku juga lagi mikirin itu akhir-akhir ini. Mungkin aku harus mulai bikin batasan deh. Kayak, setelah jam tertentu, nggak usah kerja lagi. Aku pengen punya waktu buat keluarga, hang out sama temen-temen, atau cuma santai tanpa mikirin kerjaan.
Emma: Itu ide keren, loh. Aku juga udah coba yang mirip. Aku mulai ninggalin laptop di kantor dan nggak buka email setelah jam 6 sore. Awalnya sih berasa aneh, tapi lama-lama aku sadar kalau itu bikin aku lebih rileks dan lebih bisa fokus sama kehidupan pribadi.
Olivia: Kayaknya itu juga bisa aku coba. Aku udah kepikiran buat matiin notifikasi aplikasi kerja pas aku udah selesai kerja. Bisa bantu buat lepas dari pekerjaan dan recharge, biar pas kerja lagi jadi lebih produktif dan fokus.
Liam: Iya, aku juga denger kalau ngerawat diri sendiri itu kunci buat dapetin work-life balance. Kalau kita nggak ngurus diri kita sendiri, gimana bisa maksimal di pekerjaan? Intinya sih harus nemuin keseimbangan antara kerja dan hidup, biar kita nggak cuma hidup buat nunggu akhir pekan.
Emma: Betul banget. Dan yang perlu diinget, mengambil waktu untuk diri sendiri dan istirahat itu bukan kemewahan—itu kebutuhan buat kesehatan mental. Kita bukan robot, kan? Kita butuh istirahat juga.
Olivia: Aku rasa anak-anak Gen Z sekarang lebih sadar soal ini. Kita lebih fokus sama keseimbangan kerja-hidup dan kesehatan mental dibandingkan generasi sebelumnya. Seneng banget liat pergeseran prioritas kayak gini.
Liam: Bener banget. Rasanya, generasi sebelumnya sering banget ngomong “kerja keras, nikmati hidup,” tapi kita sekarang lebih percaya kalau “kerja pintar, hidup bahagia.” Work-life balance itu bukan cuma tren; itu penting banget buat hidup yang sehat dan berkelanjutan.
—
Semoga artikel ini bisa membuat pembacanya (kamu, iya kamu) semakin sadar dengan pentingnya work-life balance ya! Oh ya, kalau kamu ingin tahu istilah tren bahasa Inggris lainnya di dunia kerja, kamu bisa gabung di kelas Corporate English, lho.
Di program ini, kamu akan belajar materi bahasa Inggris profesional yang sesuai dengan kebutuhan di dunia bisnis atau pekerjaanmu.
Belajarnya juga interaktif, jadi wawasanmu tentang istilah-istilah di dunia kerja akan semakin luas. Yuk, jadwalkan Konsultasi Gratis dengan tim English Academy Corporate, sekarang!

Salah satu benefit yang ingin karyawan dapatkan di tempat kerjanya adalah work-life balance. Sebenarnya apa, sih, arti dari istilah bahasa Inggris ini?
—
“Untuk apa gaji besar tapi nggak ada work-life balance?”
Bagi kamu yang sudah bekerja, apakah kalimat ini terdengar familiar, guys?
Fyi, work life-balance artinya keseimbangan kerja dan kehidupan. Istilah ini sering menjadi perbincangan hangat di tengah hiruk pikuk dunia kerja, terutama di kalangan generasi millennial dan Gen Z.
Hal ini diperkuat oleh hasil studi gabungan yang dilakukan oleh SEEK, Boston Consulting Group (BCG), dan The Network. Ketiga lembaga ini merilis laporan bertajuk “Apa yang Diharapkan Pekerja Diketahui Oleh Perusahaan: Membuka Pintu Masa Depan Rekrutmen” pada tahun 2022.
Studi ini melibatkan wawancara dengan 97.324 responden dari berbagai negara, termasuk Indonesia, Hong Kong, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Menariknya, sebanyak 43% responden dari Indonesia menyebutkan bahwa work-life balance menjadi prioritas utama mereka dalam kehidupan kerja.
Di artikel ini, English Academy akan membahas lebih rinci tentang definisi work-life balance, serta bagaimana penggunaannya dalam bahasa Inggris. Simak dengan baik ya!
Apa Itu Work-life Balance?
Work-life balance adalah konsep yang menggambarkan keseimbangan antara waktu dan energi yang seseorang habiskan untuk pekerjaan (work) dan kehidupan pribadi (life).
Sederhananya, kamu akan dikatakan work-life balance jika mampu mengatur dan membagi waktu antara tanggung jawab profesional, keluarga, teman, hobi, kesehatan, dan kebutuhan pribadi lainnya.
Jadi, ketika hidupmu seimbang, artinya kamu tidak memberi fokus berlebih pada satu pekerjaan, sampai akhirnya mengabaikan aspek penting lain dalam hidupmu.
Dalam konteks modern, work-life balance dianggap penting demi menjaga kesehatan mental dan fisik, meningkatkan produktivitas, serta mendukung kebahagiaan jangka panjang.
Baca Juga: 39 Istilah-Istilah Dunia Kerja dalam Bahasa Inggris dan Artinya
Arti Work-life Balance Menurut Para Ahli
Pada dasarnya, konsep work-life balance pertama kali muncul pada tahun 70-an di Inggris. Seiring waktu, teori ini terus berkembang dan menjadi perhatian utama di berbagai bidang, terutama di era modern. Tak heran jika hari ini banyak definisi work-life balance yang telah diungkapkan oleh para ahli.
Berikut beberapa contoh definisi yang bisa kamu simak dengan baik:
1. Pengertian Work-life Balance Menurut Clark (2000)
Bagaimana individu mengatur lingkungan pekerjaan dan keluarga dan batasan diantara keduanya untuk mencapai keseimbangan
2. Definisi Work-life Balance Menurut Grzywacz & Carlson (2007)
Pemenuhan harapan bagi peran terkait yang dinegosiasikan dan dibagi antara peran-peran yang terkait dalam pekerjaan dan keluarga.
3. Arti Work-life Balance menurut Greenhaus dan Allen (2011)
Keseimbangan antara waktu dan keterlibatan dalam kehidupan bekerja dan kehidupan pribadi seseorang.
4. Memahami Konsep Work-life Balance Menurut Fisher-McAuley et al. (2003)
Hal yang dilakukan seseorang dalam membagi waktu baik di tempat kerja dan aktivitas lain di luar kerja yang di dalamnya terdapat individual behavior di mana hal ini dapat menjadi sumber konflik pribadi dan menjadi sumber energi bagi diri sendiri.
5. Teori Work-life Balance Menurut Schermerhorn (2005)
Kemampuan seseorang untuk menyeimbangkan antara tuntutan pekerjaan dengan kebutuhan pribadi dan keluarganya.
Baca Juga: Kenapa Work-Life Balance Penting ? Berikut Cara-cara Mencapainya!
Contoh Work Life Balance di Perusahaan
Sebelum kamu menandatangani kontrak atau perjanjian kerja dari perusahaan barumu, sebaiknya riset terlebih dahulu, apakah perusahaan tersebut menerapkan beberapa aturan dan aktivitas yang mendukung work-life balance?
Berikut beberapa poin yang bisa kamu cek:
- Karyawan diperbolehkan cuti tanpa alasan khusus, tujuannya agar karyawan bisa mengambil waktu istirahat tanpa tekanan.
- Terdapat benefit kesehatan fisik dan mental seperti konseling untuk mendukung kesejahteraan psikologis karyawan.
- Tersedia aktivitas bonding atau team-building guna menciptakan suasana kerja yang lebih harmonis.
- Perusahaan menyediakan fasilitas kesehatan karyawan seperti subsidi gym atau seminar untuk menjaga kesehatan fisik dan mental.
- Adanya batasan jam kerja untuk memastikan karyawan tidak dihubungi atau dikirimi email di luar jam kerja.
Baca Juga: 10 Idiom Bahasa Inggris yang Paling Umum Digunakan dalam Dunia Bisnis
Penggunaan Istilah Work-life Balance dalam Bahasa Inggris
Back to the English point of view, guys. Dalam bahasa Inggris, work-life balance termasuk noun atau kata benda. Meskipun terdiri dari dua kata, secara keseluruhan, work-life balance berfungsi sebagai sebuah kata benda yang menunjukkan suatu konsep atau keadaan.
Baca Juga: 135 Istilah Gaul Bahasa Jaksel untuk Tambah Kosakata Bahasa Inggrismu
Work-life Balance Quotes
Selain dalam bentuk narasi, terdapat beberapa ungkapan tentang WLB dalam bentuk quotes. Berikut contoh work-life balance quotes dalam bahasa Inggris:
Don’t confuse having a career with having a life. – Hillary Clinton
(Jangan salah mengartikan memiliki karier dengan memiliki kehidupan.)
Never get so busy making a living that you forget to make a life. – Dolly Parton
(Jangan sampai terlalu sibuk mencari nafkah hingga lupa untuk menjalani kehidupan.)
You will never feel truly satisfied by work until you are satisfied by life. – Heather Schuck (Kamu tidak akan pernah merasa puas dengan pekerjaanmu sampai kamu puas dengan kehidupanmu.)
Balance is not something you find, it’s something you create. – Jana Kingsford (Keseimbangan bukanlah sesuatu yang kamu temukan, melainkan sesuatu yang kamu ciptakan.)
The key to maintaining your balance is knowing when you’ve lost it. – Anonymous
(Kunci untuk menjaga keseimbanganmu adalah mengetahui kapan kamu telah kehilangannya.)
Kalimat Tentang Work-life Balance
Yuk, latihan writing dengan membuat kalimat bahasa Inggris tentang work-life balance dalam berbagai jenis tenses. Lihat contohnya di bawah ini:
1. Contoh Kalimat dalam Simple Present Tense
Maintaining a work-life balance is crucial for long-term well-being.
(Menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan sangat penting untuk kesejahteraan jangka panjang.)
2. Contoh Kalimat Present Continuous
She is working on achieving a better work-life balance this year.
(Dia sedang berusaha mencapai keseimbangan pekerjaan dan kehidupan yang lebih baik tahun ini.)
3. Contoh Kalimat Simple Past Tense
Last year, he realized the importance of work-life balance after feeling burned out.
(Tahun lalu, dia menyadari pentingnya keseimbangan pekerjaan dan kehidupan setelah merasa kelelahan.)
4. Contoh Kalimat Future Simple Tense
They will focus on improving work-life balance for their employees next year.
(Mereka akan fokus pada perbaikan keseimbangan pekerjaan dan kehidupan untuk karyawan mereka tahun depan.)
5. Contoh Kalimat Present Perfect Tense
I have struggled to find a good work-life balance since starting my new job.
(Saya telah berjuang untuk menemukan keseimbangan pekerjaan dan kehidupan yang baik sejak memulai pekerjaan baru saya.)
Percakapan Gen Z Work Life Balance
Sudah mahir dalam membuat kalimat? Well, saatnya berlatih membuat percakapan tentang work-life balance. English Academy akan memberikanmu contoh percakapan yang biasa dilakukan Gen Z, nih. Simak baik-baik ya!
Liam: Hey guys, do you ever feel like work is just taking over your life lately? It’s like, I wake up, get ready for work, go to the office, and before I know it, it’s already evening. There’s hardly any time to do the things I love.
Emma: I know exactly how you feel, Liam. I’ve been struggling with it too. I feel like I’m constantly working, even when I’m at home. It’s almost like work is always on my mind—emails, deadlines, everything. And when I finally get some free time, I feel too tired to actually enjoy it.
Olivia: Yeah, I can relate. It’s a constant cycle. And the worst part is, we’re always told that success comes from working hard and being busy, but no one talks about how that affects your well-being. I find myself getting stressed out and burnt out.
Liam: Exactly! I’ve been thinking about it a lot lately. Maybe I need to set some boundaries, you know? Like, after a certain hour, no more work. I want to spend time with my family, hang out with friends, or just relax without the pressure of work hanging over me.
Emma: That’s a great idea. I’ve tried to do something similar. I started leaving my laptop at work and not checking my emails after 6 PM. At first, it felt weird, but over time, I realized it’s been helping me feel less stressed and more present in my personal life.
Olivia: That sounds like something I need to try too. I’ve been thinking about turning off notifications for work-related apps when I’m off the clock. It might help me disconnect and recharge, so I’m more productive and focused when I’m actually working.
Liam: Yeah, I’ve heard that practicing self-care is key to achieving work-life balance. If we don’t take care of ourselves, how can we give our best at work? It’s all about finding that balance between work and life, so we’re not just living for the weekend.
Emma: Absolutely. And it’s important to remember that taking breaks and having time for ourselves isn’t a luxury—it’s necessary for mental health. We’re not robots, after all. We need rest, too.
Olivia: I think a lot of Gen Z is starting to realize this now. We’re more focused on work-life balance and mental health than the previous generations. It’s refreshing to see a shift in priorities.
Liam: Definitely. I feel like the older generations often push the idea of “work hard, play hard,” but we’re learning that it’s more about “work smart, live well.” Work-life balance isn’t just a trendy concept; it’s essential for a healthy, sustainable life.
Terjemahan Bahasa Indonesia
Liam: Eh, temen-temen, kalian pernah nggak sih ngerasa kayak pekerjaan tuh mulai nguasain hidup kalian belakangan ini? Kayak, aku bangun, siap-siap buat kerja, terus ke kantor, eh nggak lama udah sore aja. Waktu buat melakukan hal-hal yang aku suka kok kayaknya susah banget, ya?
Emma: Aku ngerti banget perasaan kamu, Liam. Aku juga ngerasain hal yang sama. Rasanya kayak terus-terusan kerja, bahkan pas di rumah. Kayak kerja tuh nggak pernah berhenti—email, deadline, segala macem. Pas akhirnya ada waktu luang, eh malah udah capek banget buat nikmatin waktu itu.
Olivia: Iya, bener banget. Kayak putaran yang nggak ada habisnya. Dan yang paling ngeselin, kita selalu diajarin kalau sukses itu datang dari kerja keras dan sibuk yang terus menerus, tapi nggak ada yang pernah ngomongin gimana hal itu bikin kita stres. Aku jadi gampang kecapekan dan burnout.
Liam: Iya, tuh! Aku juga lagi mikirin itu akhir-akhir ini. Mungkin aku harus mulai bikin batasan deh. Kayak, setelah jam tertentu, nggak usah kerja lagi. Aku pengen punya waktu buat keluarga, hang out sama temen-temen, atau cuma santai tanpa mikirin kerjaan.
Emma: Itu ide keren, loh. Aku juga udah coba yang mirip. Aku mulai ninggalin laptop di kantor dan nggak buka email setelah jam 6 sore. Awalnya sih berasa aneh, tapi lama-lama aku sadar kalau itu bikin aku lebih rileks dan lebih bisa fokus sama kehidupan pribadi.
Olivia: Kayaknya itu juga bisa aku coba. Aku udah kepikiran buat matiin notifikasi aplikasi kerja pas aku udah selesai kerja. Bisa bantu buat lepas dari pekerjaan dan recharge, biar pas kerja lagi jadi lebih produktif dan fokus.
Liam: Iya, aku juga denger kalau ngerawat diri sendiri itu kunci buat dapetin work-life balance. Kalau kita nggak ngurus diri kita sendiri, gimana bisa maksimal di pekerjaan? Intinya sih harus nemuin keseimbangan antara kerja dan hidup, biar kita nggak cuma hidup buat nunggu akhir pekan.
Emma: Betul banget. Dan yang perlu diinget, mengambil waktu untuk diri sendiri dan istirahat itu bukan kemewahan—itu kebutuhan buat kesehatan mental. Kita bukan robot, kan? Kita butuh istirahat juga.
Olivia: Aku rasa anak-anak Gen Z sekarang lebih sadar soal ini. Kita lebih fokus sama keseimbangan kerja-hidup dan kesehatan mental dibandingkan generasi sebelumnya. Seneng banget liat pergeseran prioritas kayak gini.
Liam: Bener banget. Rasanya, generasi sebelumnya sering banget ngomong “kerja keras, nikmati hidup,” tapi kita sekarang lebih percaya kalau “kerja pintar, hidup bahagia.” Work-life balance itu bukan cuma tren; itu penting banget buat hidup yang sehat dan berkelanjutan.
—
Semoga artikel ini bisa membuat pembacanya (kamu, iya kamu) semakin sadar dengan pentingnya work-life balance ya! Oh ya, kalau kamu ingin tahu istilah tren bahasa Inggris lainnya di dunia kerja, kamu bisa gabung di kelas Corporate English, lho.
Di program ini, kamu akan belajar materi bahasa Inggris profesional yang sesuai dengan kebutuhan di dunia bisnis atau pekerjaanmu.
Belajarnya juga interaktif, jadi wawasanmu tentang istilah-istilah di dunia kerja akan semakin luas. Yuk, jadwalkan Konsultasi Gratis dengan tim English Academy Corporate, sekarang!


