Cerita Dongeng Bahasa Inggris: Jack and the Beanstalk

Jack and the Beanstalk adalah cerita klasik dari Inggris yang bisa Parents baca bersama Si Kecil. Yuk, simak pesan moral yang bisa dipetik dari cerita ini!
Jack and the Beanstalk adalah salah satu cerita berbahasa Inggris paling populer di dunia. Cerita ini tidak hanya seru, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai penting seperti keberanian, rasa ingin tahu, dan tanggung jawab.
Kalau Si Kecil suka cerita fantasi, Jack and the Beanstalk bisa menjadi pilihan cerita yang pas untuk dibacakan sebelum tidur atau di waktu senggang. Ada banyak hal menarik dalam cerita ini, mulai dari kacang ajaib, petualangan ke langit, hingga harta karun yang dijaga oleh raksasa.
Nah, kali ini English Academy akan membagikan story Jack and the Beanstalk secara lengkap dalam bahasa Inggris, terjemahan, hingga pembahasan grammar yang bisa dipelajari bersama Si Kecil. Yuk, simak artikelnya sampai selesai!
Baca Juga: Cerita Dongeng Bahasa Inggris: The Ugly Duckling
Mengenal Cerita Jack and the Beanstalk
Jack and the Beanstalk adalah cerita klasik dari Inggris yang menceritakan tentang seorang anak laki-laki bernama Jack. Ia menukar sapi milik ibunya dengan kacang ajaib. Kacang itu kemudian tumbuh menjadi pohon kacang raksasa yang menjulang tinggi sampai ke langit.
Jack memanjat pohon itu dan menemukan kastil raksasa di atas awan. Di sana, ia menemukan berbagai benda ajaib seperti ayam yang bisa bertelur emas dan harpa yang bisa bernyanyi.
Cerita ini dipenuhi dengan petualangan, keberanian, dan pelajaran penting tentang tanggung jawab. Versi tertulis pertamanya muncul pada tahun 1734 dengan judul The Story of Jack Spriggins and the Enchanted Bean. Kemudian ditulis ulang oleh Benjamin Tabart pada tahun 1807, dan semakin terkenal setelah diterbitkan oleh Joseph Jacobs pada tahun 1890.
Baca Juga: Cerita Dongeng Bahasa Inggris: Timun Mas dan Terjemahannya
Cerita Dongeng Jack and the Beanstalk dalam Bahasa Inggris
Once upon a time, there lived a poor widow and her son, Jack. They lived in a small cottage in the countryside, and they were so poor that sometimes they had nothing to eat but a crust of bread and some milk when there was milk.
One day, the milk ran out.
Their only cow, Milky-White, had stopped giving milk. Jack’s mother sighed and said sadly,
“Jack, we have no choice. You must take Milky-White to the market and sell her. Try to get a good price.”
Jack didn’t want to sell the cow. She was his friend! But he nodded and set off toward the village.
On the way, Jack met a curious old man. He wore a long, green coat and a hat with a feather.
“Good morning, young lad!” the man said cheerfully. “Where are you going with that fine cow?”
“To the market,” said Jack. “She doesn’t give milk anymore, so I’m going to sell her.”

(Illustration of the story of Jack and the Beanstalk by AI)
The old man smiled. “Well, I have something even better than money,” he said. “I’ll give you these magic beans for your cow. Plant them, and you’ll see wonders.”
Jack blinked. “Magic beans?”
The man nodded. “Yes! Magic! One night, and they’ll grow right up to the sky.”
Jack hesitated. He knew his mother wouldn’t be happy. But… magic beans! That sounded exciting.
“Deal,” said Jack, and he handed over the cow in exchange for five small, colorful beans.
Jack ran home.
“Mother! Look what I got for Milky-White – magic beans!”
His mother stared at the beans.
“Magic beans? JACK! You traded our cow for beans?!”
She was so angry that she tossed the beans out the window and sent Jack to bed without dinner.
That Night…
As Jack slept, something incredible happened.
The beans sprouted. They grew, and grew, and GREW – twisting and twining higher and higher into the sky – until they disappeared into the clouds.
The next morning, Jack woke up and saw a giant beanstalk growing outside his window.
“Whoa…” he whispered. “The man was right!”
Without thinking twice, Jack started to climb. Up, up, up he went. Through the clouds, past the birds, into the sky.
At the very top, Jack found a strange land above the clouds. And there, in the distance, stood a huge castle.
Jack walked to the castle and knocked on the giant door.
A woman – a GIANT woman – opened it.
“Goodness!” she said. “You’re just a boy. What are you doing up here?”
“I’m hungry,” said Jack. “Do you have something to eat?”
The giant woman looked around nervously.
“You shouldn’t be here! My husband is a terrible giant, and he eats boys like you for breakfast!”
But Jack looked so hungry and small, the giant’s wife gave him some bread, cheese, and milk. Just as Jack was finishing, BOOM! BOOM! BOOM! – heavy footsteps shook the floor.
“Oh no! He’s home!” the woman whispered. “Hide!”
She pushed Jack into the oven (don’t worry – it wasn’t hot!) and closed the door just in time.
Fee-fi-fo-fum!
A huge giant stomped into the kitchen. He sniffed the air.
“Fee-fi-fo-fum!
I smell the blood of an Englishman!
Be he alive or be he dead,
I’ll grind his bones to make my bread!”
His wife rolled her eyes.
“Oh, nonsense. There’s no boy here. Sit down and eat.”
Grumbling, the giant sat at the table and ate a huge meal of roast meat, pies, and cheese. Afterward, he took out a sack of gold coins. He counted them until he got sleepy, then dozed off in his chair, snoring loudly.
Quietly, Jack crept out of the oven. He tiptoed to the table, grabbed one sack of gold, and ran as fast as he could.
He slid down the beanstalk, all the way back home.
“Mother!” he shouted. “Look! GOLD!”
His mother hugged him with tears in her eyes. “Oh Jack, where did you get this?”
Jack told her everything — the beanstalk, the castle, the giant.
His mother didn’t like the idea of going back, but they needed more to live on. So, a few days later, Jack climbed the beanstalk again.
A Hen That Lays Golden Eggs
This time, Jack knew the way. He went straight to the castle. Again, the giant’s wife gave him food and warned him to hide.
And again, the giant came stomping in:
“Fee-fi-fo-fum!
I smell the blood of an Englishman!”
“No, no,” said his wife. “Sit down.”
This time, after eating, the giant brought out a hen.
“Lay!” he commanded.
The hen laid a beautiful golden egg.
When the giant fell asleep, Jack snatched the hen and ran. Down the beanstalk he went.
Jack and his mother were now very rich. But Jack was curious. What other treasures did the giant have?
The Magic Harp
One final time, Jack climbed the beanstalk. He waited for the giant to fall asleep and this time stole a magical harp. When Jack picked it up, the harp began to sing!
But the harp didn’t like being stolen. “Master! Master! Help!” it cried.
The giant woke up and saw Jack running with the harp.
“THIEF!” he roared.
Jack raced to the beanstalk, with the giant close behind. He climbed down as fast as he could, and the giant followed.
“Mother! Get the axe!” Jack shouted.
When he reached the ground, Jack grabbed the axe and chopped the beanstalk with all his strength.
CHOP! CHOP! CHOP!
The beanstalk shook. The giant tumbled and – BOOM! – crashed to the ground. The beanstalk fell with a rustle and a thud.
The giant was gone.
The End
From that day on, Jack and his mother lived happily. They had gold, a magical hen, and a harp that sang sweet songs every morning. But most of all, they had each other – and Jack had learned to be brave, clever, and maybe just a little more careful.
Jack learned an important lesson: courage and curiosity can lead to great rewards, but they must be balanced with wisdom and responsibility.
From that day on, he never forgot to think before he acted – and to use his fortune to live wisely and kindly.
Baca Juga: Cerita Dongeng Bahasa Inggris: The Ant and the Grasshopper
Cerita Dongeng Jack and the Beanstalk dan Terjemahannya
Dahulu kala, hiduplah seorang janda miskin dan putranya, Jack. Mereka tinggal di sebuah pondok kecil di pedesaan. Mereka sangat miskin, sampai-sampai terkadang mereka hanya makan sepotong roti kering dan sedikit susu, jika ada.
Suatu hari, susu mereka habis.
Satu-satunya sapi mereka, Milky-White, sudah tidak menghasilkan susu lagi. Ibu Jack menghela napas dan berkata sedih,
“Jack, kita tidak punya pilihan. Kamu harus membawa Milky-White ke pasar dan menjualnya. Cobalah dapatkan harga yang bagus.”
Jack tidak ingin menjual sapinya. Milky-White adalah temannya! Tapi ia mengangguk dan berangkat menuju desa.
Di perjalanan, Jack bertemu dengan seorang pria tua yang aneh. Ia mengenakan mantel hijau panjang dan topi dengan bulu.
“Selamat pagi, anak muda!” sapa pria itu dengan ceria. “Mau ke mana kamu membawa sapi yang bagus itu?”
“Ke pasar,” jawab Jack. “Dia sudah tidak menghasilkan susu, jadi aku akan menjualnya.”
Pria tua itu tersenyum. “Nah, aku punya sesuatu yang lebih baik daripada uang,” katanya. “Aku akan menukar sapimu dengan kacang ajaib ini. Tanam, dan kamu akan melihat keajaiban.”
Jack terkejut. “Kacang ajaib?”
Pria itu mengangguk. “Ya! Ajaib! Dalam semalam, kacang ini akan tumbuh menjulang tinggi ke langit.”
Jack ragu. Ia tahu ibunya pasti tidak akan senang. Tapi… kacang ajaib! Kedengarannya sangat menarik.
“Deal,” kata Jack, dan ia menyerahkan sapinya sebagai ganti lima butir kacang berwarna-warni.
Jack pulang dengan berlari.
“Ibu! Lihat apa yang kudapat dari Milky-White – kacang ajaib!”
Ibunya menatap kacang-kacang itu dengan kaget.
“Kacang ajaib? JACK! Kamu menukar sapi kita dengan kacang?!”
Ia sangat marah, lalu melempar kacang-kacang itu ke luar jendela dan menyuruh Jack tidur tanpa makan malam.
Malam Itu…
Saat Jack tertidur, sesuatu yang luar biasa terjadi.
Kacang-kacang itu tumbuh. Mereka terus tumbuh, dan tumbuh, dan TUMBUH – melilit dan menjulang semakin tinggi ke langit – hingga hilang di balik awan.
Keesokan paginya, Jack bangun dan melihat pohon kacang raksasa tumbuh di luar jendelanya.
“Wah…” bisiknya. “Pria itu benar!”
Tanpa pikir panjang, Jack mulai memanjat. Naik, naik, dan naik. Melewati awan, melewati burung-burung, sampai ke langit.
Di puncaknya, Jack menemukan negeri asing di atas awan. Di kejauhan, berdirilah sebuah kastil raksasa.
Jack berjalan menuju kastil dan mengetuk pintu besar.
Seorang wanita – WANITA RAKSASA –membukanya.
“Astaga!” katanya. “Kamu cuma anak kecil. Apa yang kamu lakukan di sini?”
“Aku lapar,” kata Jack. “Apakah Ibu punya makanan?”
Wanita raksasa itu terlihat gugup.
“Kamu tidak seharusnya ada di sini! Suamiku adalah raksasa jahat, dan dia suka makan anak-anak laki-laki seperti kamu untuk sarapan!”
Tapi Jack tampak sangat lapar dan kecil, sehingga istri sang raksasa memberinya roti, keju, dan susu. Tepat saat Jack selesai makan, DUM! DUM! DUM! langkah kaki berat mengguncang lantai.
“Oh tidak! Dia pulang!” bisik wanita itu. “Cepat sembunyi!”
Ia mendorong Jack masuk ke oven (tenang saja—ovennya tidak panas!) dan menutup pintunya tepat waktu.
Fee-fi-fo-fum!
Seorang raksasa besar masuk ke dapur. Ia mengendus udara.
“Fee-fi-fo-fum!
Aku mencium darah manusia!
Hidup atau mati,
Akan kuhaluskan tulangnya jadi roti!”
Istrinya memutar mata.
“Ah, sudah lah. Tidak ada anak di sini. Duduk dan makanlah.”
Dengan kesal, sang raksasa duduk dan makan banyak daging panggang, pai, dan keju. Setelah itu, ia mengeluarkan kantong berisi koin emas. Ia menghitungnya sampai mengantuk, lalu tertidur di kursinya dengan dengkuran keras.
Dengan hati-hati, Jack merayap keluar dari oven. Ia berjalan pelan ke meja, mengambil satu kantong emas, dan lari secepat mungkin.
Ia meluncur turun dari pohon kacang, sampai ke rumah.
“Ibu!” teriaknya. “Lihat! EMAS!”
Ibunya memeluk Jack dengan mata berlinang. “Oh Jack, dari mana kamu mendapatkan ini?”
Jack menceritakan semuanya, pohon kacang, kastil, dan raksasa.
Ibunya tak suka ide Jack kembali ke sana, tapi mereka masih butuh lebih untuk hidup. Jadi, beberapa hari kemudian, Jack memanjat pohon kacang lagi.
Ayam Bertelur Emas
Kali ini, Jack sudah tahu jalannya. Ia langsung ke kastil. Lagi-lagi, istri raksasa memberinya makanan dan menyuruhnya bersembunyi.
Dan lagi-lagi, raksasa datang sambil menginjak lantai:
“Fee-fi-fo-fum!
Aku mencium darah manusia!”
“Tidak, tidak,” kata istrinya. “Duduklah.”
Setelah makan, raksasa membawa seekor ayam.
“Bertelur!” perintahnya.
Ayam itu pun bertelur, tapi bukan telur biasa. Telur emas!
Saat raksasa tertidur, Jack mencuri ayam itu dan kabur. Turun lagi ke bawah pohon kacang.
Kini Jack dan ibunya sangat kaya. Tapi Jack penasaran: harta apalagi yang dimiliki raksasa?
Harpa Ajaib
Untuk terakhir kalinya, Jack memanjat pohon kacang. Ia menunggu raksasa tertidur dan mencuri sebuah harpa ajaib. Saat Jack mengangkatnya, harpa itu langsung bernyanyi!
Tapi harpa itu tidak suka dicuri.
“Tuan! Tuan! Tolong!” teriaknya.
Raksasa terbangun dan melihat Jack lari sambil membawa harpa.
“PENCURI!” teriaknya.
Jack berlari menuju pohon kacang, dengan raksasa mengejar. Ia turun secepat mungkin, dan raksasa ikut memanjat turun.
“Ibu! Ambil kapaknya!” teriak Jack.
Begitu sampai di bawah, Jack mengambil kapak dan menebang pohon kacang dengan seluruh tenaganya.
TEBAS! TEBAS! TEBAS!
Pohon kacang berguncang. Raksasa terjatuh dan BUUM! terhempas ke tanah. Pohon kacang pun rubuh dengan suara gemerisik dan dentuman keras.
Raksasa itu hilang untuk selamanya.
Tamat
Sejak hari itu, Jack dan ibunya hidup bahagia. Mereka punya emas, seekor ayam bertelur emas, dan harpa yang menyanyikan lagu-lagu indah setiap pagi. Tapi yang paling penting, mereka punya satu sama lain dan Jack telah belajar menjadi pemberani, cerdik, dan sedikit lebih hati-hati.
Pesan moral dari Jack and The Beanstalk adalah Jack belajar hal penting yaitu keberanian dan rasa ingin tahu bisa membawa hadiah besar, tapi harus disertai kebijaksanaan dan tanggung jawab.
Sejak saat itu, Jack tak pernah lupa untuk berpikir sebelum bertindak dan menggunakan keberuntungannya untuk hidup dengan bijak dan penuh kebaikan.
Baca Juga: Cerita Dongeng Bahasa Inggris: The Lion and the Mouse
Jack and the Beanstalk Characters
- Jack: Tokoh utama yang cerdas, pemberani, dan penuh rasa ingin tahu.
- Ibu Jack: Seorang janda miskin yang ingin keluarganya bertahan hidup.
- Pria misterius: Orang asing yang menukar sapi Jack dengan kacang ajaib.
- Raksasa (Giant): Makhluk besar pemilik harta ajaib yang menjadi ancaman bagi Jack.
- Istri raksasa: Sosok yang lebih ramah dan sempat membantu Jack diam-diam.
- Ayam ajaib dan harpa bernyanyi: Benda-benda magis yang menjadi simbol kekayaan dalam cerita.
Kosakata Penting dalam Cerita Jack and the Beanstalk
Nah, berikut list kosakata penting dari cerita Jack dan Pohon Kacang bahasa Inggris di atas. Vocabulary ini penting, karena menjadi kunci agar kamu memahami alur cerita dan memetik pesan moralnya.
- Beanstalk (Pohon kacang): Batang tanaman kacang yang tumbuh tinggi dan memanjat ke atas, biasanya melilit atau merambat pada penopang lain.
- Magic beans (Kacang ajaib): Biji kacang yang memiliki kekuatan sihir.
- Market (Pasar): Tempat berlangsungnya kegiatan jual beli.
- Giant (Raksasa): Makhluk fiksi berukuran sangat besar.
- Castle (Kastil): Bangunan besar dan megah, biasanya tempat tinggal bangsawan.
- Gold coins (Koin emas): Uang logam berharga yang terbuat dari emas.
- Hen (Ayam betina): Unggas betina yang bisa bertelur.
- Golden eggs (Telur emas): Telur yang terbuat dari emas dan bernilai jual tinggi.
- Harp (Harpa): Alat musik berdawai yang dimainkan dengan jari.
- Climb (Memanjat): Bergerak naik ke tempat yang lebih tinggi.
- Escape (Melarikan diri): Tindakan cepat untuk menghindar dari bahaya.
- Chop down (Menebang): Memotong sesuatu (biasanya pohon) hingga tumbang.
- Poor (Miskin): Tidak memiliki harta benda atau uang.
- Mysterious (Misterius): Tidak diketahui asal-usul atau identitasnya secara jelas.
- Treasure (Harta): Segala bentuk kekayaan atau benda berharga.
- Sky (Langit): Ruang luas di atas bumi, tempat awan dan matahari berada.
- Widow (Janda): Wanita yang suaminya telah meninggal dunia.
- Bravery (Keberanian): Sifat berani menghadapi bahaya.
- Curious (Penasaran): Rasa ingin tahu yang besar.
- Lesson (Pelajaran): Nilai moral yang bisa diambil dari cerita.
- Snoring (Mendengkur): Suara berisik yang keluar saat seseorang bernapas ketika tidur.
- Thief (Pencuri): Orang yang mengambil barang milik orang lain tanpa izin secara diam-diam.
- Sack (Karung): Wadah besar yang biasanya terbuat dari kain kasar atau plastik untuk membawa atau menyimpan barang.
- Coin (Uang logam): Uang berbentuk logam bulat yang digunakan sebagai alat pembayaran resmi.
Baca Juga: Cerita Rakyat Malin Kundang Bahasa Inggris & Moral Valuenya
Grammar dan Struktur Kalimat dalam Cerita Jack and the Beanstalk
Berikut adalah penjelasan grammar dan struktur kalimat yang bisa dipelajari dari cerita Jack and the Beanstalk, lengkap dengan contoh kalimatnya.
-
Simple Past Tense
Simple past tense adalah bentuk tense yang digunakan untuk menceritakan suatu kejadian, kebiasaan, menyatakan fakta, atau situasi yang terjadi di masa lampau.
Rumus: Subject + Verb II (Past Form)
Contoh kalimat:
- “Jack ran home”. Ran adalah bentuk lampau dari run.
- “They lived in a small cottage in the countryside”. Lived adalah bentuk lampau dari live.
-
Past Continuous Tense
Past continuous tense merupakan bentuk tense untuk menceritakan kejadian yang sedang terjadi di masa lampau. Tetapi, tidak hanya satu, past continuous tense juga dapat digunakan untuk menceritakan dua kejadian yang sedang terjadi di masa lampau. Jadi, ada satu aktivitas dibarengi dengan aktivitas yang lain.
Rumus: Subject + was/were + Verb –ing (Continuous Form)
Contoh kalimat:
- “As Jack slept, something incredible happened.” Slept menunjukkan kejadian yang sedang berlangsung ketika something happened terjadi.
-
Imperative Sentences
Imperative sentence digunakan untuk memberi perintah atau instruksi.
Contoh kalimat:
- “Lay!” (Perintah kepada ayam untuk bertelur)
- “Hide!” (Perintah untuk bersembunyi)
-
Adjective Clauses
Adjective clauses digunakan untuk menjelaskan kata benda sebelumnya dengan menambahkan informasi.
Contoh kalimat:
- “A woman – a GIANT woman – opened it.” A giant woman menjelaskan lebih jauh tentang subjek a woman.
—
Nah Parents, itulah cerita tentang Jack and the Beanstalk yang seru dan penuh pelajaran. Dari kisah ini, Si Kecil bisa belajar tentang tanggung jawab dan keberanian dalam menghadapi tantangan.
Kalau Parents ingin Si Kecil makin semangat membaca dan mendengar cerita-cerita Inggris lainnya, yuk daftarkan ke kelas bahasa Inggris di English Academy! Di sini, ada berbagai kelas yang disesuaikan dengan usia dan kemampuan anak. Jadi, proses belajarnya lebih terarah dan menyenangkan.
Yuk, jangan ragu untuk mencoba Kelas Gratis di English Academy dan lihat sendiri bagaimana Si Kecil bisa berkembang!
References:
Britannica. (June 20, 2025). Jack and the Beanstalk. Diakses 24 Juni 2025, dari https://www.britannica.com/topic/Jack-and-the-Beanstalk.
Stefanie Mckoy & Kerry Gray. (November 21, 2023). Jack and the Beanstalk | Summary, Characters & Origin. Diakses 24 Juni 2025, dari https://study.com/academy/lesson/jack-and-the-beanstalk-summary-author-origin.

Jack and the Beanstalk adalah cerita klasik dari Inggris yang bisa Parents baca bersama Si Kecil. Yuk, simak pesan moral yang bisa dipetik dari cerita ini!
Jack and the Beanstalk adalah salah satu cerita berbahasa Inggris paling populer di dunia. Cerita ini tidak hanya seru, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai penting seperti keberanian, rasa ingin tahu, dan tanggung jawab.
Kalau Si Kecil suka cerita fantasi, Jack and the Beanstalk bisa menjadi pilihan cerita yang pas untuk dibacakan sebelum tidur atau di waktu senggang. Ada banyak hal menarik dalam cerita ini, mulai dari kacang ajaib, petualangan ke langit, hingga harta karun yang dijaga oleh raksasa.
Nah, kali ini English Academy akan membagikan story Jack and the Beanstalk secara lengkap dalam bahasa Inggris, terjemahan, hingga pembahasan grammar yang bisa dipelajari bersama Si Kecil. Yuk, simak artikelnya sampai selesai!
Baca Juga: Cerita Dongeng Bahasa Inggris: The Ugly Duckling
Mengenal Cerita Jack and the Beanstalk
Jack and the Beanstalk adalah cerita klasik dari Inggris yang menceritakan tentang seorang anak laki-laki bernama Jack. Ia menukar sapi milik ibunya dengan kacang ajaib. Kacang itu kemudian tumbuh menjadi pohon kacang raksasa yang menjulang tinggi sampai ke langit.
Jack memanjat pohon itu dan menemukan kastil raksasa di atas awan. Di sana, ia menemukan berbagai benda ajaib seperti ayam yang bisa bertelur emas dan harpa yang bisa bernyanyi.
Cerita ini dipenuhi dengan petualangan, keberanian, dan pelajaran penting tentang tanggung jawab. Versi tertulis pertamanya muncul pada tahun 1734 dengan judul The Story of Jack Spriggins and the Enchanted Bean. Kemudian ditulis ulang oleh Benjamin Tabart pada tahun 1807, dan semakin terkenal setelah diterbitkan oleh Joseph Jacobs pada tahun 1890.
Baca Juga: Cerita Dongeng Bahasa Inggris: Timun Mas dan Terjemahannya
Cerita Dongeng Jack and the Beanstalk dalam Bahasa Inggris
Once upon a time, there lived a poor widow and her son, Jack. They lived in a small cottage in the countryside, and they were so poor that sometimes they had nothing to eat but a crust of bread and some milk when there was milk.
One day, the milk ran out.
Their only cow, Milky-White, had stopped giving milk. Jack’s mother sighed and said sadly,
“Jack, we have no choice. You must take Milky-White to the market and sell her. Try to get a good price.”
Jack didn’t want to sell the cow. She was his friend! But he nodded and set off toward the village.
On the way, Jack met a curious old man. He wore a long, green coat and a hat with a feather.
“Good morning, young lad!” the man said cheerfully. “Where are you going with that fine cow?”
“To the market,” said Jack. “She doesn’t give milk anymore, so I’m going to sell her.”

(Illustration of the story of Jack and the Beanstalk by AI)
The old man smiled. “Well, I have something even better than money,” he said. “I’ll give you these magic beans for your cow. Plant them, and you’ll see wonders.”
Jack blinked. “Magic beans?”
The man nodded. “Yes! Magic! One night, and they’ll grow right up to the sky.”
Jack hesitated. He knew his mother wouldn’t be happy. But… magic beans! That sounded exciting.
“Deal,” said Jack, and he handed over the cow in exchange for five small, colorful beans.
Jack ran home.
“Mother! Look what I got for Milky-White – magic beans!”
His mother stared at the beans.
“Magic beans? JACK! You traded our cow for beans?!”
She was so angry that she tossed the beans out the window and sent Jack to bed without dinner.
That Night…
As Jack slept, something incredible happened.
The beans sprouted. They grew, and grew, and GREW – twisting and twining higher and higher into the sky – until they disappeared into the clouds.
The next morning, Jack woke up and saw a giant beanstalk growing outside his window.
“Whoa…” he whispered. “The man was right!”
Without thinking twice, Jack started to climb. Up, up, up he went. Through the clouds, past the birds, into the sky.
At the very top, Jack found a strange land above the clouds. And there, in the distance, stood a huge castle.
Jack walked to the castle and knocked on the giant door.
A woman – a GIANT woman – opened it.
“Goodness!” she said. “You’re just a boy. What are you doing up here?”
“I’m hungry,” said Jack. “Do you have something to eat?”
The giant woman looked around nervously.
“You shouldn’t be here! My husband is a terrible giant, and he eats boys like you for breakfast!”
But Jack looked so hungry and small, the giant’s wife gave him some bread, cheese, and milk. Just as Jack was finishing, BOOM! BOOM! BOOM! – heavy footsteps shook the floor.
“Oh no! He’s home!” the woman whispered. “Hide!”
She pushed Jack into the oven (don’t worry – it wasn’t hot!) and closed the door just in time.
Fee-fi-fo-fum!
A huge giant stomped into the kitchen. He sniffed the air.
“Fee-fi-fo-fum!
I smell the blood of an Englishman!
Be he alive or be he dead,
I’ll grind his bones to make my bread!”
His wife rolled her eyes.
“Oh, nonsense. There’s no boy here. Sit down and eat.”
Grumbling, the giant sat at the table and ate a huge meal of roast meat, pies, and cheese. Afterward, he took out a sack of gold coins. He counted them until he got sleepy, then dozed off in his chair, snoring loudly.
Quietly, Jack crept out of the oven. He tiptoed to the table, grabbed one sack of gold, and ran as fast as he could.
He slid down the beanstalk, all the way back home.
“Mother!” he shouted. “Look! GOLD!”
His mother hugged him with tears in her eyes. “Oh Jack, where did you get this?”
Jack told her everything — the beanstalk, the castle, the giant.
His mother didn’t like the idea of going back, but they needed more to live on. So, a few days later, Jack climbed the beanstalk again.
A Hen That Lays Golden Eggs
This time, Jack knew the way. He went straight to the castle. Again, the giant’s wife gave him food and warned him to hide.
And again, the giant came stomping in:
“Fee-fi-fo-fum!
I smell the blood of an Englishman!”
“No, no,” said his wife. “Sit down.”
This time, after eating, the giant brought out a hen.
“Lay!” he commanded.
The hen laid a beautiful golden egg.
When the giant fell asleep, Jack snatched the hen and ran. Down the beanstalk he went.
Jack and his mother were now very rich. But Jack was curious. What other treasures did the giant have?
The Magic Harp
One final time, Jack climbed the beanstalk. He waited for the giant to fall asleep and this time stole a magical harp. When Jack picked it up, the harp began to sing!
But the harp didn’t like being stolen. “Master! Master! Help!” it cried.
The giant woke up and saw Jack running with the harp.
“THIEF!” he roared.
Jack raced to the beanstalk, with the giant close behind. He climbed down as fast as he could, and the giant followed.
“Mother! Get the axe!” Jack shouted.
When he reached the ground, Jack grabbed the axe and chopped the beanstalk with all his strength.
CHOP! CHOP! CHOP!
The beanstalk shook. The giant tumbled and – BOOM! – crashed to the ground. The beanstalk fell with a rustle and a thud.
The giant was gone.
The End
From that day on, Jack and his mother lived happily. They had gold, a magical hen, and a harp that sang sweet songs every morning. But most of all, they had each other – and Jack had learned to be brave, clever, and maybe just a little more careful.
Jack learned an important lesson: courage and curiosity can lead to great rewards, but they must be balanced with wisdom and responsibility.
From that day on, he never forgot to think before he acted – and to use his fortune to live wisely and kindly.
Baca Juga: Cerita Dongeng Bahasa Inggris: The Ant and the Grasshopper
Cerita Dongeng Jack and the Beanstalk dan Terjemahannya
Dahulu kala, hiduplah seorang janda miskin dan putranya, Jack. Mereka tinggal di sebuah pondok kecil di pedesaan. Mereka sangat miskin, sampai-sampai terkadang mereka hanya makan sepotong roti kering dan sedikit susu, jika ada.
Suatu hari, susu mereka habis.
Satu-satunya sapi mereka, Milky-White, sudah tidak menghasilkan susu lagi. Ibu Jack menghela napas dan berkata sedih,
“Jack, kita tidak punya pilihan. Kamu harus membawa Milky-White ke pasar dan menjualnya. Cobalah dapatkan harga yang bagus.”
Jack tidak ingin menjual sapinya. Milky-White adalah temannya! Tapi ia mengangguk dan berangkat menuju desa.
Di perjalanan, Jack bertemu dengan seorang pria tua yang aneh. Ia mengenakan mantel hijau panjang dan topi dengan bulu.
“Selamat pagi, anak muda!” sapa pria itu dengan ceria. “Mau ke mana kamu membawa sapi yang bagus itu?”
“Ke pasar,” jawab Jack. “Dia sudah tidak menghasilkan susu, jadi aku akan menjualnya.”
Pria tua itu tersenyum. “Nah, aku punya sesuatu yang lebih baik daripada uang,” katanya. “Aku akan menukar sapimu dengan kacang ajaib ini. Tanam, dan kamu akan melihat keajaiban.”
Jack terkejut. “Kacang ajaib?”
Pria itu mengangguk. “Ya! Ajaib! Dalam semalam, kacang ini akan tumbuh menjulang tinggi ke langit.”
Jack ragu. Ia tahu ibunya pasti tidak akan senang. Tapi… kacang ajaib! Kedengarannya sangat menarik.
“Deal,” kata Jack, dan ia menyerahkan sapinya sebagai ganti lima butir kacang berwarna-warni.
Jack pulang dengan berlari.
“Ibu! Lihat apa yang kudapat dari Milky-White – kacang ajaib!”
Ibunya menatap kacang-kacang itu dengan kaget.
“Kacang ajaib? JACK! Kamu menukar sapi kita dengan kacang?!”
Ia sangat marah, lalu melempar kacang-kacang itu ke luar jendela dan menyuruh Jack tidur tanpa makan malam.
Malam Itu…
Saat Jack tertidur, sesuatu yang luar biasa terjadi.
Kacang-kacang itu tumbuh. Mereka terus tumbuh, dan tumbuh, dan TUMBUH – melilit dan menjulang semakin tinggi ke langit – hingga hilang di balik awan.
Keesokan paginya, Jack bangun dan melihat pohon kacang raksasa tumbuh di luar jendelanya.
“Wah…” bisiknya. “Pria itu benar!”
Tanpa pikir panjang, Jack mulai memanjat. Naik, naik, dan naik. Melewati awan, melewati burung-burung, sampai ke langit.
Di puncaknya, Jack menemukan negeri asing di atas awan. Di kejauhan, berdirilah sebuah kastil raksasa.
Jack berjalan menuju kastil dan mengetuk pintu besar.
Seorang wanita – WANITA RAKSASA –membukanya.
“Astaga!” katanya. “Kamu cuma anak kecil. Apa yang kamu lakukan di sini?”
“Aku lapar,” kata Jack. “Apakah Ibu punya makanan?”
Wanita raksasa itu terlihat gugup.
“Kamu tidak seharusnya ada di sini! Suamiku adalah raksasa jahat, dan dia suka makan anak-anak laki-laki seperti kamu untuk sarapan!”
Tapi Jack tampak sangat lapar dan kecil, sehingga istri sang raksasa memberinya roti, keju, dan susu. Tepat saat Jack selesai makan, DUM! DUM! DUM! langkah kaki berat mengguncang lantai.
“Oh tidak! Dia pulang!” bisik wanita itu. “Cepat sembunyi!”
Ia mendorong Jack masuk ke oven (tenang saja—ovennya tidak panas!) dan menutup pintunya tepat waktu.
Fee-fi-fo-fum!
Seorang raksasa besar masuk ke dapur. Ia mengendus udara.
“Fee-fi-fo-fum!
Aku mencium darah manusia!
Hidup atau mati,
Akan kuhaluskan tulangnya jadi roti!”
Istrinya memutar mata.
“Ah, sudah lah. Tidak ada anak di sini. Duduk dan makanlah.”
Dengan kesal, sang raksasa duduk dan makan banyak daging panggang, pai, dan keju. Setelah itu, ia mengeluarkan kantong berisi koin emas. Ia menghitungnya sampai mengantuk, lalu tertidur di kursinya dengan dengkuran keras.
Dengan hati-hati, Jack merayap keluar dari oven. Ia berjalan pelan ke meja, mengambil satu kantong emas, dan lari secepat mungkin.
Ia meluncur turun dari pohon kacang, sampai ke rumah.
“Ibu!” teriaknya. “Lihat! EMAS!”
Ibunya memeluk Jack dengan mata berlinang. “Oh Jack, dari mana kamu mendapatkan ini?”
Jack menceritakan semuanya, pohon kacang, kastil, dan raksasa.
Ibunya tak suka ide Jack kembali ke sana, tapi mereka masih butuh lebih untuk hidup. Jadi, beberapa hari kemudian, Jack memanjat pohon kacang lagi.
Ayam Bertelur Emas
Kali ini, Jack sudah tahu jalannya. Ia langsung ke kastil. Lagi-lagi, istri raksasa memberinya makanan dan menyuruhnya bersembunyi.
Dan lagi-lagi, raksasa datang sambil menginjak lantai:
“Fee-fi-fo-fum!
Aku mencium darah manusia!”
“Tidak, tidak,” kata istrinya. “Duduklah.”
Setelah makan, raksasa membawa seekor ayam.
“Bertelur!” perintahnya.
Ayam itu pun bertelur, tapi bukan telur biasa. Telur emas!
Saat raksasa tertidur, Jack mencuri ayam itu dan kabur. Turun lagi ke bawah pohon kacang.
Kini Jack dan ibunya sangat kaya. Tapi Jack penasaran: harta apalagi yang dimiliki raksasa?
Harpa Ajaib
Untuk terakhir kalinya, Jack memanjat pohon kacang. Ia menunggu raksasa tertidur dan mencuri sebuah harpa ajaib. Saat Jack mengangkatnya, harpa itu langsung bernyanyi!
Tapi harpa itu tidak suka dicuri.
“Tuan! Tuan! Tolong!” teriaknya.
Raksasa terbangun dan melihat Jack lari sambil membawa harpa.
“PENCURI!” teriaknya.
Jack berlari menuju pohon kacang, dengan raksasa mengejar. Ia turun secepat mungkin, dan raksasa ikut memanjat turun.
“Ibu! Ambil kapaknya!” teriak Jack.
Begitu sampai di bawah, Jack mengambil kapak dan menebang pohon kacang dengan seluruh tenaganya.
TEBAS! TEBAS! TEBAS!
Pohon kacang berguncang. Raksasa terjatuh dan BUUM! terhempas ke tanah. Pohon kacang pun rubuh dengan suara gemerisik dan dentuman keras.
Raksasa itu hilang untuk selamanya.
Tamat
Sejak hari itu, Jack dan ibunya hidup bahagia. Mereka punya emas, seekor ayam bertelur emas, dan harpa yang menyanyikan lagu-lagu indah setiap pagi. Tapi yang paling penting, mereka punya satu sama lain dan Jack telah belajar menjadi pemberani, cerdik, dan sedikit lebih hati-hati.
Pesan moral dari Jack and The Beanstalk adalah Jack belajar hal penting yaitu keberanian dan rasa ingin tahu bisa membawa hadiah besar, tapi harus disertai kebijaksanaan dan tanggung jawab.
Sejak saat itu, Jack tak pernah lupa untuk berpikir sebelum bertindak dan menggunakan keberuntungannya untuk hidup dengan bijak dan penuh kebaikan.
Baca Juga: Cerita Dongeng Bahasa Inggris: The Lion and the Mouse
Jack and the Beanstalk Characters
- Jack: Tokoh utama yang cerdas, pemberani, dan penuh rasa ingin tahu.
- Ibu Jack: Seorang janda miskin yang ingin keluarganya bertahan hidup.
- Pria misterius: Orang asing yang menukar sapi Jack dengan kacang ajaib.
- Raksasa (Giant): Makhluk besar pemilik harta ajaib yang menjadi ancaman bagi Jack.
- Istri raksasa: Sosok yang lebih ramah dan sempat membantu Jack diam-diam.
- Ayam ajaib dan harpa bernyanyi: Benda-benda magis yang menjadi simbol kekayaan dalam cerita.
Kosakata Penting dalam Cerita Jack and the Beanstalk
Nah, berikut list kosakata penting dari cerita Jack dan Pohon Kacang bahasa Inggris di atas. Vocabulary ini penting, karena menjadi kunci agar kamu memahami alur cerita dan memetik pesan moralnya.
- Beanstalk (Pohon kacang): Batang tanaman kacang yang tumbuh tinggi dan memanjat ke atas, biasanya melilit atau merambat pada penopang lain.
- Magic beans (Kacang ajaib): Biji kacang yang memiliki kekuatan sihir.
- Market (Pasar): Tempat berlangsungnya kegiatan jual beli.
- Giant (Raksasa): Makhluk fiksi berukuran sangat besar.
- Castle (Kastil): Bangunan besar dan megah, biasanya tempat tinggal bangsawan.
- Gold coins (Koin emas): Uang logam berharga yang terbuat dari emas.
- Hen (Ayam betina): Unggas betina yang bisa bertelur.
- Golden eggs (Telur emas): Telur yang terbuat dari emas dan bernilai jual tinggi.
- Harp (Harpa): Alat musik berdawai yang dimainkan dengan jari.
- Climb (Memanjat): Bergerak naik ke tempat yang lebih tinggi.
- Escape (Melarikan diri): Tindakan cepat untuk menghindar dari bahaya.
- Chop down (Menebang): Memotong sesuatu (biasanya pohon) hingga tumbang.
- Poor (Miskin): Tidak memiliki harta benda atau uang.
- Mysterious (Misterius): Tidak diketahui asal-usul atau identitasnya secara jelas.
- Treasure (Harta): Segala bentuk kekayaan atau benda berharga.
- Sky (Langit): Ruang luas di atas bumi, tempat awan dan matahari berada.
- Widow (Janda): Wanita yang suaminya telah meninggal dunia.
- Bravery (Keberanian): Sifat berani menghadapi bahaya.
- Curious (Penasaran): Rasa ingin tahu yang besar.
- Lesson (Pelajaran): Nilai moral yang bisa diambil dari cerita.
- Snoring (Mendengkur): Suara berisik yang keluar saat seseorang bernapas ketika tidur.
- Thief (Pencuri): Orang yang mengambil barang milik orang lain tanpa izin secara diam-diam.
- Sack (Karung): Wadah besar yang biasanya terbuat dari kain kasar atau plastik untuk membawa atau menyimpan barang.
- Coin (Uang logam): Uang berbentuk logam bulat yang digunakan sebagai alat pembayaran resmi.
Baca Juga: Cerita Rakyat Malin Kundang Bahasa Inggris & Moral Valuenya
Grammar dan Struktur Kalimat dalam Cerita Jack and the Beanstalk
Berikut adalah penjelasan grammar dan struktur kalimat yang bisa dipelajari dari cerita Jack and the Beanstalk, lengkap dengan contoh kalimatnya.
-
Simple Past Tense
Simple past tense adalah bentuk tense yang digunakan untuk menceritakan suatu kejadian, kebiasaan, menyatakan fakta, atau situasi yang terjadi di masa lampau.
Rumus: Subject + Verb II (Past Form)
Contoh kalimat:
- “Jack ran home”. Ran adalah bentuk lampau dari run.
- “They lived in a small cottage in the countryside”. Lived adalah bentuk lampau dari live.
-
Past Continuous Tense
Past continuous tense merupakan bentuk tense untuk menceritakan kejadian yang sedang terjadi di masa lampau. Tetapi, tidak hanya satu, past continuous tense juga dapat digunakan untuk menceritakan dua kejadian yang sedang terjadi di masa lampau. Jadi, ada satu aktivitas dibarengi dengan aktivitas yang lain.
Rumus: Subject + was/were + Verb –ing (Continuous Form)
Contoh kalimat:
- “As Jack slept, something incredible happened.” Slept menunjukkan kejadian yang sedang berlangsung ketika something happened terjadi.
-
Imperative Sentences
Imperative sentence digunakan untuk memberi perintah atau instruksi.
Contoh kalimat:
- “Lay!” (Perintah kepada ayam untuk bertelur)
- “Hide!” (Perintah untuk bersembunyi)
-
Adjective Clauses
Adjective clauses digunakan untuk menjelaskan kata benda sebelumnya dengan menambahkan informasi.
Contoh kalimat:
- “A woman – a GIANT woman – opened it.” A giant woman menjelaskan lebih jauh tentang subjek a woman.
—
Nah Parents, itulah cerita tentang Jack and the Beanstalk yang seru dan penuh pelajaran. Dari kisah ini, Si Kecil bisa belajar tentang tanggung jawab dan keberanian dalam menghadapi tantangan.
Kalau Parents ingin Si Kecil makin semangat membaca dan mendengar cerita-cerita Inggris lainnya, yuk daftarkan ke kelas bahasa Inggris di English Academy! Di sini, ada berbagai kelas yang disesuaikan dengan usia dan kemampuan anak. Jadi, proses belajarnya lebih terarah dan menyenangkan.
Yuk, jangan ragu untuk mencoba Kelas Gratis di English Academy dan lihat sendiri bagaimana Si Kecil bisa berkembang!
References:
Britannica. (June 20, 2025). Jack and the Beanstalk. Diakses 24 Juni 2025, dari https://www.britannica.com/topic/Jack-and-the-Beanstalk.
Stefanie Mckoy & Kerry Gray. (November 21, 2023). Jack and the Beanstalk | Summary, Characters & Origin. Diakses 24 Juni 2025, dari https://study.com/academy/lesson/jack-and-the-beanstalk-summary-author-origin.


