Cerita Rakyat Bahasa Inggris: Lutung Kasarung

Cerita dongeng Lutung Kasarung

Cerita rakyat Lutung Kasarung dari Jawa Barat merupakan kisah klasik yang sarat akan nilai-nilai baik kehidupan. Cerita rakyat ini masih relevan hingga kini. Yuk, selami lebih dalam!

 

Indonesia memiliki banyak cerita rakyat yang tersebar dari berbagai daerah. Salah satunya cerita rakyat populer, Lutung Kasarung berasal dari Jawa Barat.

Dalam bahasa Sunda, Lutung Kasarung diartikan sebagai monyet yang tersesat. Lutung sendiri merupakan hewan sejenis kera yang berbulu lebat, warnanya hitam legam dengan ekor yang panjang.

Lutung Kasarung merupakan legenda yang sering kali diceritakan sebagai pengantar tidur anak atau diajarkan di sekolah. Mengisahkan tentang seorang Putri Purbasari yang dikutuk oleh kakaknya yang pencemburu dan diasingkan.

Di hutan dia bertemu seorang kera hitam ajaib,  Lutung Kasarung, yang membantu menyembuhkannya. Kera ini sebenarnya seorang pangeran. Kehidupan berubah, setelah Purbasari memaafkan kakaknya.

Cerita legenda ini telah diadaptasi ke berbagai buku cerita, pertunjukan teater musikal, hingga layar lebar. Pada tahun 1921, ia mulai diadaptasi ke dalam sebuah pertunjukkan gending karesmen (drama musikal) yang diproduseri oleh bupati Bandung saat itu.

Kemudian, pada tahun 1926, ceritanya diadaptasi menjadi sebuah film bisu berjudul Loetoeng Kasaroeng yang disutradarai oleh G. Kruger dan L. Heuveldorp, asal Belanda.

Film ini mendapat sambutan positif dari masyarakat. Bahkan, harian De Lecomotief menyebutnya sebagai “tonggak sejarah industri sinema Hindia”. Film ini juga dikreasikan ulang pada tahun 1952 dan 1983. Pada tahun 1950, Lutung Kasarung juga hadir dalam bentuk buku, karya seniman Belanda, Tilly Dalton.

Di tahun 2000-an, Lutung Kasarung diadaptasi kembali dalam bentuk teater musikal yang paling terkenal, yaitu Pagelaran Musikal Lutung Kasarung (2011) karya Alm. Didi Petet dan seri #MusikalDiRumahAja (2020) karya sineas Nia Dinata.

Kini, yuk kita simak cerita Lutung Kasarung singkat versi bahasa Inggris dan terjemahannya.

Baca Juga: Cerita Rakyat Malin Kundang Bahasa Inggris & Moral Valuenya

 

Cerita Lutung Kasarung Bahasa Inggris

 

Part I: Seeking a Successor

In the Sundanese land, specifically in the Kingdom of Pasir Batang, lived a wise king named Prabu Tapa Agung. He had seven daughters but no male heir. As he aged, the king intended to choose one of his daughters to succeed him.

Cerita rakyat lutung kasarung

(Illustration of a king and his seven daughters by AI)

 

Five of his daughters were already married to princes from other kingdoms. Only two remained in Pasir Batang: Purbararang, the eldest, and Purbasari, the youngest.

When the time came for the king to step down, he chose Purbasari as his successor. Purbasari was known for her kindness, fairness, friendliness, and sincerity. In contrast, Purbararang was envious, arrogant, and often cruel.

This decision was made after careful consideration and was deemed wise by the people of Pasir Batang. However, as expected, it enraged Purbararang. She believed that as the eldest, she had the rightful claim to the throne.

Furthermore, Raden Indrajaya, her fiancé, also condemned Prabu Tapa Agung’s decision, as he had long coveted a life of power and wealth.

 

Part II: The Elder Sister’s Curse

Unable to accept her father’s decision, Purbararang conspired with her fiancé to seize Purbasari’s throne. They sought help from a sorceress named Ni Ronde to curse Purbasari.

Soon, Purbasari’s skin was afflicted with a repulsive disease. Purbararang and her fiancé then went to Prabu Tapa Agung and the queen, informing them of Purbasari’s illness and instigating fear by claiming it was contagious.

Prabu Tapa Agung did not give up easily; he summoned the best healers from across the land. However, none succeeded in curing Purbasari. With a heavy heart, Prabu Tapa Agung exiled Purbasari to the forest.

After months of isolation in the forest, Purbasari met a mysterious black ape, whom she named Lutung Kasarung. This ape was unlike others; he was intelligent and kind. He cared for Purbasari, bringing her fruits and protecting her from danger.

 

Part III: The Magical Lake

Purbasari did not know that Lutung Kasarung was actually the incarnation of Sanghyang Guruminda, who was seeking true love on Earth.

One day, Lutung Kasarung secretly meditated and asked his mother, Sunan Ambu, to heal Purbasari. His wish was granted with the appearance of a magical golden lake in the middle of the forest, named Jamban Salaka.

As soon as Purbasari bathed in Jamban Salaka, the black spots and pus on her skin instantly vanished. Her beautiful face returned, even more stunning than before. Lutung Kasarung was surprised to meet the beautiful princess he had longed for.

 

Part IV: The Duel

Back in the Kingdom of Pasir Batang, Prabu Tapa Agung ordered his handmaidens to check on Purbasari. They were astonished to see that Purbasari’s beauty had returned. This news reached the king and queen.

The king then commanded his envoys to bring Purbasari back to the palace. Realizing her position was threatened, Purbararang panicked. She asked her father to choose a leader fairly through a duel. Prabu Tapa Agung agreed.

Purbasari consented to a duel involving a comparison of their hair length and overall beauty. Purbasari won both. Still not accepting defeat, Purbararang proposed a final duel: a contest of handsomeness between their chosen partners.

Purbasari, having no human partner, with sincerity chose Lutung Kasarung. Everyone laughed at her choice, but then a miracle occurred. Lutung Kasarung transformed back into Sanghyang Guruminda, the strong and handsome prince. Instantly, Raden Indrajaya’s handsomeness faded.

The laughter immediately turned into silence. Everyone was shocked, including Purbasari. Realizing her absolute defeat, Purbararang apologized to Purbasari. Purbasari not only forgave her but also disregarded the beheading punishment that was the consequence of defeat. She even invited Purbararang to live in the palace with her.

The two sisters embraced emotionally. With pride, Prabu Tapa Agung reinstated Purbasari as the Queen of Pasir Batang. Purbasari, along with Sanghyang Guruminda, ruled the kingdom fairly and wisely, bringing peace and prosperity to their people.

Baca Juga: Cerita Dongeng Bahasa Inggris: Alice in Wonderland

 

Terjemahan Cerita Lutung Kasarung

 

Bagian I: Mencari Penerus Kerajaan

Di Tanah Pasundan, tepatnya di Kerajaan Pasir Batang, terdapat seorang raja bijaksana bernama Prabu Tapa Agung. Ia memiliki tujuh orang putri, tanpa satupun putra mahkota. Sang raja yang telah memasuki usia senja, berniat mendaulat salah satu dari tujuh putrinya untuk menjadi penerus tahta kerajaan.

Namun, lima dari tujuh keturunannya telah menikah dengan putra mahkota dari kerajaan lain. Tinggal tersisa dua putrinya yang masih menempati Kerajaan Pasir Batang, yaitu Purbararang (putri sulung) dan Purbasari (putri bungsu).

Begitu tiba saatnya sang raja turun tahta, ia memilih Purbasari sebagai penggantinya. Bukan tanpa sebab, Purbasari dinilai memiliki kepribadian yang baik, adil, ramah, serta ketulusan hati. Sementara Purbararang merupakan seorang pendengki, sombong, dan kerap kasar terhadap sekitar.

Pilihan ini telah melalui pertimbangan matang dan dianggap keputusan yang bijaksana oleh rakyat Kerajaan Pasir Batang. Namun, sesuai dugaan, hal ini membuat Purbararang marah dan bersikap kejam. Menurutnya, sebagai anak sulung, dialah yang paling berhak mengambil alih tahta kerajaan.

Selain itu, Raden Indrajaya, calon suaminya juga turut mengutuk keputusan Prabu Tapa Agung. Sebab, Raden Indrajaya telah lama mendambakan hidup bergelimang kuasa dan kekayaan.

 

Bagian II: Kutukan Sang Kakak

Purbararang yang tidak bisa menerima keputusan sang ayah, bersekongkol dengan tunangannya untuk merebut tahta Purbasari. Mereka meminta bantuan seorang penyihir bernama Ni Ronde untuk mengutuk Purbasari.

Sampai pada ketika kulit Purbasari mengalami penyakit yang menjijikan. Purbararang bersama tunangannya kemudian menghadap Prabu Tapa Agung dan permaisurinya untuk memberitahukan kejadian ini dan menghasut sang raja, karena penyakit ini dikatakan menular.

Prabu Tapa Agung tentu tidak menyerah begitu saja, ia memanggil tabib terhebat di seluruh negeri. Namun, tidak ada yang berhasil menyembuhkan Purbasari. Dengan berat hati, Prabu Tapa Agung mengasingkan Purbasari ke hutan.

Setelah berbulan-bulan terasingkan di hutan, Purbasari bertemu dengan seekor kera hitam misterius, yang akhirnya ia beri nama Lutung Kasarung. Kera ini berbeda dari kera lain, ia begitu cerdas dan baik hati. Ia bahkan merawat Purbasari, membawakannya buah-buahan, serta melindunginya dari bahaya.

 

Bagian III: Telaga Ajaib

Purbasari tidak tahu, bahwa Lutung Kasarung sebenarnya jelmaan dari Sanghyang Guruminda, yang tengah mencari cinta yang tulus di Bumi.

Suatu hari, Lutung Kasarung menyelinap untuk bersemedi dan meminta pada Sunan Ambu (ibunya) untuk menyembuhkan Purbasari. Permohonan dikabulkan dengan menghadirkan sebuah telaga emas di tengah hutan dan diberi nama Jamban Salaka.

Begitu Purbasari mandi di Jamban Salaka, bercak hitam dan nanah di kulitnya seketika sembuh. Paras cantiknya kembali, bahkan lebih cantik dari sebelumnya. Lutung Kasarung tidak menyangka bertemu dengan putri berparas cantik yang diidamkannya.

 

Bagian IV: Pertarungan

Di Kerajaan Pasir Batang, Prabu Tapa Agung memerintahkan para dayang untuk memeriksa keadaan putrinya, Purbasari. Betapa terkejutnya saat para dayang melihat paras cantik Purbasari telah kembali. Kabar ini sampai pada sang raja dan permaisurinya.

Sang raja lantas memerintahkan para utusannya untuk membawa Purbasari kembali ke istana. Mengetahui posisinya terancam, Purbararang kalang kabut. Ia meminta ayahnya untuk memilih pemimpin secara adil dengan bertarung. Hal ini disetujui oleh Prabu Tapa Agung.

Purbasari setuju untuk bertarung yang melibatkan perbandingan panjang rambut mereka dan kecantikan secara keseluruhan. Purbasari memenangkan keduanya. Tak mengakui kekalahannya, Purbararang mengajukan tuntutan duel terakhir, yaitu adu ketampanan dari pasangan pilihannya.

Purbasari yang tidak memiliki pasangan, dengan ketulusan hati, memilih Lutung Kasarung sebagai pasangannya. Semua orang menertawakan pilihannya, tetapi kemudian keajaiban terjadi. Wujud Lutung Kasarung kembali menjadi Sanghyang Guruminda, sang pangeran yang gagah dan rupawan. Ketampanan Raden Indrajaya pun meredup.

Seketika gelak tawa berubah jadi hening. Semua orang terkejut, termasuk Purbasari. Menyadari kekalahan telaknya, Purbararang meminta maaf pada Purbasari. Purbasari bukan hanya memaafkannya, tetapi juga mengabaikan hukuman penggal yang menjadi ancaman kekalahan. Ia bahkan mengajak Purbararang tinggal di istana bersamanya.

Kedua kakak beradik ini berpelukan haru. Dengan bangga, Prabu Tapa Agung kembali melantik Purbasari sebagai Ratu Kerajaan Pasir Batang. Purbasari bersama Sanghyang Guruminda memerintah kerajaan dengan adil dan bijaksana, membawa kedamaian dan kesejahteraan bagi rakyatnya.

Baca Juga: Cerita Dongeng Bahasa Inggris: Jack and the Beanstalk

 

Kosakata dari Kisah Lutung Kasarung Bahasa Inggris

Berikut ini beberapa kosakata dari kisah Lutung Kasarung dan Purbasari yang penting untuk diketahui:

  • Kingdom (Kerajaan): Wilayah atau negara yang menganut sistem monarki, dipimpin oleh seorang raja atau ratu.
  • King (Raja): Penguasa laki-laki tertinggi sebuah kerajaan
  • Queen (Ratu): Penguasa perempuan tertinggi dari sebuah kerajaan atau istri seorang raja.
  • Princess (Putri): Anak perempuan dari seorang raja dan ratu.
  • Successor (Penerus): Orang yang berhak menggantikan orang atau jabatan/hak waris.
  • Abdicate (Turun tahta): Tindakan seorang raja atau ratu yang secara resmi menyerahkan kekuasaan ke penerusnya.
  • Fiancé (Tunangan laki-laki): Seorang pria yang mengikat janji akan segera menikahi seorang perempuan.
  • Envious (Pendengki/iri): Menggambarkan perasaan tidak senang dengan apa yang dimiliki orang lain.
  • Sorceress (Penyihir perempuan): Seorang perempuan yang memiliki pengetahuan sihir untuk tujuan jahat.
  • Curse (Kutukan): Kata yang diucapkan dengan tujuan mendatangkan kemalangan atau nasib buruk untuk seseorang atau sesuatu.
  • Contagious (Menular): Suatu kondisi yang dapat menyebar cepat dari satu makhluk hidup ke yang lainnya melalui kontak langsung atau tidak langsung.
  • Summoned (Memanggil/dipanggil): Tindakan memanggil seseorang secara resmi dengan otoritas untuk tujuan tertentu.
  • Exiled (Diasingkan): Dibuang atau diusir dari tanah air atau tempat tinggalnya karena suatu alasan.
  • Mysterious (Misterius): Sesuatu yang sulit dipahami atau penuh rahasia.
  • Ape (Lutung): Primata besar tanpa ekor, seperti simpanse yang memiliki kemiripan genetik dengan manusia.
  • Envoys (Utusan): Seseorang yang diberi kepercayaan untuk mewakilkan sesuatu atau seseorang dalam misi diplomatik atau menyampaikan pesan penting.
  • Transform (Berubah wujud): Mengalami perubahan bentuk, rupa, atau sifat dari kondisi semula.
  • Forgave (Memaafkan): Tindakan melonggarkan kesalahan seseorang, tidak lagi merasa marah.
  • Prosperity (Kemakmuran/kesejahteraan): Keadaan seseorang atau suatu kelompok berada dalam kondisi baik secara sosial dan ekonomi.

 

Baca Juga: Cerita Dongeng Bahasa Inggris: Timun Mas dan Terjemahannya

 

Pesan Moral dari Cerita Rakyat Lutung Kasarung

Lutung Kasarung termasuk cerita rakyat yang sarat akan nilai-nilai luhur yang patut dijadikan pelajaran. Secara tersirat, Lutung Kasarung menceritakan tentang nilai-nilai, seperti kebaikan hati, ketulusan, dan kesabaran yang akan mengalahkan kejahatan.

Beberapa pesan moral lainnya yang dapat diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari, yaitu:

  • Kebaikan akan selalu menang

Ketulusan dan kebaikan hari Purbasari akhirnya berbuah manis. Ia mendapatkan kembali hak hidupnya. Sebaliknya, sifat buruk Purbararang membawanya pada penyesalan. Hal ini mengajarkan kita untuk selalu berbuat baik.

 

  • Keikhlasan adalah kunci ketenangan jiwa

Selama berbulan-bulan diasingkan di dalam hutan, jauh dari keluarga dan teman, diterima dengan ikhlas oleh Purbasari. Ia bahkan tetap berbuat kebaikan pada hewan-hewan di hutan. Hal ini membuat dirinya tenang menghadapi cobaan.

 

  • Menilai seseorang dari ketulusan hatinya

Di balik tampak luar Lutung Kasarung, ada ketulusan hati yang luar biasa. Begitu juga Lutung Kasarung memandang Purbasari. Ini mengajarkan kita agar tidak menilai orang dari “kulit luar”, melainkan menghargai nilai dan ketulusan seseorang.

 

  • Sabar pasti membuahkan hasil baik

Purbasari menjalani hari-harinya dari keterasingan dengan sabar. Kesabaran ini akhirnya terbayar dengan kesembuhan dan kebahagiaan.

 

  • Ketamakan dan iri dengki akan merugikan diri sendiri

Sifat tamak dan iri Purbararang membuatnya gelap mata, sehingga ia rela melakukan apapun demi mendapatkan kekuasaan. Hal ini mengantarkannya pada kerugian. Pesan ini menekankan, bahwa sifat tamak dan iri hanya akan mendatangkan kesengsaraan.

Gimana, parents? Lutung Kasarung cerita yang seru, kan! Nah, kisah ini bisa banget dijadikan cerita pengantar tidur untuk si Kecil. membiasakan read aloud cerita berbahasa Inggris, bisa membuat si kecil suka membaca dan terbiasa dengan bahasa Inggris.

Parents juga bisa melatih kemampuan bahasa Inggris si Kecil lebih spesifik bersama English Academy. Di sini, ada berbagai kelas yang disesuaikan dengan usia dan kemampuan anak. Jadi, proses belajarnya lebih terarah dan menyenangkan.

Yuk, jangan ragu untuk mencoba Kelas Gratis di English Academy dan lihat sendiri bagaimana Si Kecil bisa berkembang!

CTA Dasher English Academy

 

References:

Indonesia Kaya. (n.d)). Cerita Rakyat Jawa: Kisah Lutung Kasarung dalam Mencari Cinta Sejati. Indonesiakaya.com [online]. Diakses pada 22 Juni 2025, dari https://indonesiakaya.com/pustaka-indonesia/cerita-rakyat-jawa-lutung-kasarung/.

Azzahra .