Cerita Dongeng Bahasa Inggris: Alice in Wonderland

Alice in Wonderland

Alice in Wonderland adalah dongeng anak klasik yang penuh imajinasi. Cerita ini cocok jadi bacaan sebelum tidur untuk Si Kecil, sekaligus sarana belajar pesan moral didalamnya.

Alice in Wonderland termasuk salah satu dongeng yang paling dikenal di dunia. Ceritanya mengajak kita mengikuti perjalanan seorang gadis kecil bernama Alice yang penasaran dan berani menjelajahi negeri ajaib.

Lewat petualangan Alice, anak-anak bisa belajar tentang arti rasa ingin tahu, keberanian menghadapi hal baru, dan pentingnya mencoba melihat sesuatu dari sudut pandang berbeda. Bagi Parents, dongeng ini tidak hanya sebagai bacaan, tetapi juga bisa menjadi cara sederhana untuk menemani dan menghibur Si Kecil sebelum tidur.

Bagaimana cerita selengkapnya tentang perjalanan Alice? Langsung saja baca kisah lengkapnya di bawah ini!

 

Mengenal Asal Usul Dongeng Anak Alice in Wonderland

Cerita Alice in Wonderland berasal dari sebuah karya klasik berjudul Alice’s Adventures in Wonderland book yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1865. Siapa penulis Alice’s Adventures in Wonderland? Dia adalah Lewis Carroll, nama pena dari Charles Lutwidge Dodgson, seorang dosen matematika asal Inggris yang juga gemar bercerita.

Karya ini sebenarnya lahir dari dongeng spontan yang Carroll ceritakan kepada seorang anak bernama Alice Liddell saat mereka berperahu di Sungai Thames. Dongeng itu kemudian berkembang menjadi sebuah novel Alice in Wonderland yang kini dikenal di seluruh dunia.

Lalu, Alice in Wonderland menceritakan tentang apa? Kisahnya mengikuti seorang gadis kecil bernama Alice yang jatuh ke dalam lubang kelinci dan memasuki dunia penuh keajaiban. Dunia ini dipenuhi karakter unik, teka-teki, serta aturan logika yang terbalik.

Tak heran jika hingga kini, Alice in Wonderland book tetap dianggap sebagai salah satu dongeng klasik paling abadi, disukai anak-anak sekaligus orang dewasa karena menggabungkan fantasi, petualangan, dan sindiran halus terhadap dunia nyata.

Selain Alice in Wonderland, masih banyak fairy tale lain yang bisa menjadi bacaan pengantar tidur sekaligus sarana belajar bahasa Inggris bagi Si Kecil. Kalau penasaran, baca selengkapnya, di artikel 10 Cerita Fairy Tale Bahasa Inggris, ya!

 

Karakter dalam Dongeng Alice in Wonderland

Dalam dongeng ini, Alice tidak sendirian. Dia bertemu dengan berbagai karakter aneh dan menarik yang membuat petualangannya semakin seru. So, who are the Alice in Wonderland characters? Check them out below!

  • Alice: Tokoh utama dalam dongeng ini. Seorang gadis kecil yang penasaran dan pemberani. Dia masuk ke negeri ajaib setelah mengejar seekor kelinci putih.
  • White Rabbit: Kelinci putih yang selalu terburu-buru membawa jam saku. Karakternya bisa mengajarkan tentang disiplin waktu, meski kadang terlalu panik.
  • Cheshire Cat: Kucing yang bisa menghilang dan muncul kembali dengan senyum misterius. Ia sering memberi nasihat aneh, tapi mengajarkan Alice untuk berpikir lebih luas.
  • Mad Hatter: Si pemilik pesta teh yang lucu dan sedikit nyentrik. Dari karakter ini, anak-anak bisa belajar bahwa berbeda itu tidak masalah, asal tetap ramah dan menyenangkan.
  • March Hare: Teman dekat Mad Hatter yang sama anehnya dan suka menemani di pesta teh gila.
  • Caterpillar: Ulat biru yang bijak yang sering memberi nasehat penting tentang perubahan.
  • Dormouse: Tikus kecil yang selalu mengantuk, sering tertidur di tengah pesta teh.
  • Queen of Hearts: Tokoh yang galak dan suka marah-marah. Meski menakutkan, ia bisa jadi bahan cerita untuk mengenalkan pada Si Kecil tentang emosi dan bagaimana mengendalikannya.

 

Baca Juga: Cerita Dongeng Bahasa Inggris: The Ant and the Grasshopper

 

Cerita Alice in Wonderland Bahasa Inggris

 

Ilustrasi Wonderland.

One sunny day, Alice and her sister went out for a walk in the garden. Her sister was busy reading a book, but Alice felt bored because the book had no pictures or conversations. Suddenly, Alice saw a White Rabbit wearing a waistcoat, holding a pocket watch, and hurrying by.

“Oh dear! Oh dear! I shall be late!” the Rabbit murmured as he darted off.

Alice blinked in surprise. “A talking rabbit with a watch? How curious! I must see where he goes.”

Alice, full of curiosity, ran after him. The Rabbit jumped into a large hole in a tree trunk, and without thinking, Alice followed. She fell down, down, down into a deep tunnel. After a long fall, she landed in a dim corridor with many locked doors of different sizes.

On a small table, Alice found a golden key. She used it to open a tiny door behind a curtain—but the door led to a splendid garden that was too small for her to enter. Next to the key was a bottle labeled “Drink Me.”

“Well, if it says so,” Alice whispered, and she drank it. To her surprise she began to shrink until she was small enough to walk through the little door.

Inside, she saw the White Rabbit again. The Rabbit, looking flustered, said, “Fetch me my gloves and fan, quickly!”

“Yes, sir,” Alice replied politely, though she wondered why she was taking orders from a rabbit. She went to his house and found the gloves and fan. On the table stood another bottle. “Perhaps this will help me grow back to my size,” she thought aloud, and she drank it. But instead she grew enormously big, so large that the surrounding creatures panicked.

“Get out of here, giant girl!” they shouted, throwing pebbles at her. But to her amazement, the pebbles turned into tiny cakes. Alice picked one up. “Maybe this will help,” she said, nibbling it, and she shrank again.

Wandering on, Alice met a Caterpillar sitting on a mushroom.

“Who are you?” the Caterpillar asked slowly.

“I—I hardly know, sir,” Alice admitted. “I keep changing size so often, I don’t know who I am.”

The Caterpillar puffed on his hookah and said, “One side of the mushroom will make you grow taller, the other will make you smaller.”

By carefully eating each side, Alice managed to return to her usual size.

Soon after, Alice came across a Cheshire Cat sitting in a tree, grinning widely.

“Would you tell me, please, which way I ought to go?” Alice asked.

“That depends on where you want to get to,” said the Cat.

“I don’t much care where—” Alice began.

“Then it doesn’t matter which way you go,” the Cat interrupted, before slowly fading until only his smile remained.
Alice continued walking and found a large tea party under a tree, where the Mad Hatter, the March Hare, and a sleepy Dormouse sat around a table.

“Have some tea!” cried the Hare.

“I don’t see any tea,” said Alice.

“There isn’t any,” replied the Mad Hatter cheerfully.

Then he leaned closer. “Why is a raven like a writing desk?”

Alice frowned. “That’s a riddle, isn’t it? What’s the answer?”

“I haven’t the slightest idea,” the Hatter said with a laugh.

Frustrated, Alice left the tea party.
Wandering further, Alice reached a garden belonging to the Queen of Hearts. She saw playing cards painting white roses red.
“Why are you painting them?” Alice asked.

“Because the Queen hates white roses,” whispered a card nervously.

The Queen soon appeared and shouted, “Off with their heads!” Then she turned to Alice. “Come, child, play croquet with us!”
The game was chaotic. “Stand still, hedgehog!” Alice cried as her ball tried to scurry away. The Queen grew angrier with every turn.

Later, Alice attended a trial over the Knave of Hearts, accused of stealing a pie. The Queen pointed at Alice. “What do you know of this crime?”

Alice shook her head. “Nothing at all, your Majesty.”

“Off with her head!” roared the Queen.

But Alice suddenly began growing larger. She stood tall and said boldly, “You are nothing but a pack of cards!”

The playing cards flew into the air, swirling around her. Alice screamed—then heard her sister’s gentle voice. Opening her eyes, she found herself back in the garden, safe by her sister’s side. It had all been a wonderful, strange dream.

 

Ringkasan Cerita Alice in Wonderland dalam Bahasa Indonesia

Suatu hari yang cerah, Alice berjalan-jalan bersama kakaknya. Ia merasa bosan hingga tiba-tiba melihat seekor Kelinci Putih memakai rompi dan membawa jam saku. Karena penasaran, Alice mengikuti kelinci itu masuk ke dalam lubang besar dan jatuh ke dunia ajaib bernama Wonderland.

Di sana, Alice mengalami banyak kejadian aneh. Ia bisa berubah menjadi sangat kecil atau sangat besar setelah memakan kue dan meminum ramuan ajaib. Ia bertemu berbagai tokoh unik, seperti Ulat di atas jamur yang memberinya nasihat, Kucing Cheshire yang bisa menghilang dan hanya menyisakan senyum, serta Mad Hatter dan March Hare yang mengadakan pesta teh penuh keganjilan.

Kemudian, Alice masuk ke taman milik Ratu Hati yang terkenal galak dan sering berteriak, “Penggal kepalanya!” Ratu mengajaknya bermain kroket dengan bola landak dan pemukul flamingo, yang membuat permainan semakin kacau.

Puncaknya, Alice menyaksikan persidangan Knave of Hearts yang dituduh mencuri pai. Saat Ratu menuduh Alice, ia tiba-tiba tumbuh besar dan dengan berani berkata, “Kalian semua hanyalah setumpuk kartu!” Seketika, kartu-kartu itu beterbangan mengelilinginya.

Alice menjerit dan terbangun. Ia kembali berada di sisi kakaknya, menyadari bahwa semua petualangan itu hanyalah sebuah mimpi indah nan aneh.

Baca Juga: Cerita Dongeng Bahasa Inggris: Little Red Riding Hood

 

Pesan Moral Alice in Wonderland

Apa saja pesan moral Alice in Wonderland yang bisa Parents ambil? Yuk simak penjelasannya berikut ini!

Menumbuhkan Rasa Ingin Tahu

Alice berani mengikuti rasa penasarannya hingga masuk ke dunia baru. Dari sini, Parents bisa mengajarkan bahwa rasa ingin tahu itu baik, tapi perlu diarahkan agar Si Kecil tetap aman dan bijak dalam mencari tahu sesuatu.

Berani Menghadapi Tantangan

Sepanjang cerita, Alice bertemu banyak tokoh aneh dan situasi sulit. Meski takut, ia berusaha tetap tenang. Ini bisa jadi contoh bagi anak bahwa keberanian itu penting saat menghadapi masalah.

Belajar Mengendalikan Diri

Alice sering berubah ukuran karena makan dan minum sembarangan. Dari sini Si Kecil bisa belajar bahwa setiap tindakan punya akibat, sehingga perlu hati-hati sebelum bertindak.

Pentingnya Menggunakan Imajinasi

Wonderland penuh dengan hal-hal tak masuk akal. Namun lewat imajinasi, Alice bisa menjalani petualangan itu. Parents bisa menjadikan ini pelajaran bahwa imajinasi adalah bekal penting untuk kreativitas anak.

Tidak Mudah Terpengaruh

Saat Ratu Hati marah dan menuduh, Alice tidak langsung tunduk. Ia justru berani berkata jujur. Pesan ini dapat mengingatkan anak agar tidak mudah terbawa arus atau tekanan orang lain, apalagi jika itu tidak benar.

 

Fakta Unik tentang Sindrom Alice in Wonderland di Dunia Nyata

Tahukah Parents, bahwa kisah Alice in Wonderland ternyata menginspirasi nama sebuah kondisi medis langka? Kondisi ini disebut Alice in Wonderland Syndrome (AIWS). Meski terdengar seperti dongeng, sindrom ini nyata dan bisa dialami, terutama oleh anak-anak.

Gangguan Persepsi Visual & Tubuh

Anak yang mengalami AIWS bisa merasa tangan, kaki, atau benda di sekitarnya terlihat lebih besar atau lebih kecil dari ukuran sebenarnya. Padahal yang berubah bukan benda itu, melainkan cara otak memproses penglihatan.

Perubahan Persepsi Waktu & Ruang

Dalam keadaan ini, Si Kecil bisa merasakan waktu berjalan terlalu cepat atau terlalu lambat. Ruangan bisa tampak sangat jauh dan tiba-tiba terasa dekat, bahkan bentuk dinding bisa terlihat aneh.

Lebih Sering Terjadi pada Anak-Anak

Sindrom ini jarang terjadi pada orang dewasa. Justru anak-anaklah yang lebih sering mengalaminya, biasanya saat mengalami infeksi virus atau saat akan terserang migrain.

Pemicu yang Beragam

AIWS bisa muncul karena beberapa faktor, seperti migrain, infeksi virus tertentu, dan efek samping obat-obatan.

Bukan Masalah Psikologis

AIWS adalah gangguan neurologis (sistem saraf dan otak), bukan gangguan kejiwaan. Jadi anak yang mengalaminya bukan berarti berhalusinasi, melainkan otaknya sedang memproses informasi dengan cara berbeda.

Baca Juga: Cerita Dongeng Bahasa Inggris: The Hare and the Tortoise

Kalau Parents ingin Si Kecil semakin sering membaca dan mendengar cerita dalam bahasa Inggris, bisa langsung daftarkan ke kelas bahasa Inggris di English Academy ya!

Di sini, setiap kelas dirancang sesuai usia dan kemampuan anak, sehingga belajar terasa lebih menyenangkan dan efektif. Ditambah lagi, ada banyak karakter animasi seru yang bikin Si Kecil semakin semangat dalam belajar bahasa Inggris.

Kalau masih penasaran, Parents bisa coba dulu kelas gratis di English Academy. Yuk, langsung daftar sekarang juga!

CTA Dasher English Academy

Reference:

Medha Saini. March 29, 2023. Alice in Wonderland Story For Kids. Diakses 14 September 2025, dari https://www.firstcry.com/intelli/articles/alice-in-wonderland-story-for-kids/?srsltid=AfmBOorLccrmqWSZpuXMdZjOr_SlBOSdUZh8b45dP5oiBSEKph-Ag8ZL

Roberta Angheleanu. March 4, 2023. The mystery of Alice in Wonderland syndrome. Diakses 14 September 2025, dari https://www.bbc.com/future/article/20230313-the-mystery-of-alice-in-wonderland-syndrome

Olivia Yunita