Asking, Giving, and Refusing for Permission Serta Contohnya

Asking, Giving, and Refusing Permission

Jika ingin membangun komunikasi yang baik dengan seseorang, kamu perlu tau bagaimana cara asking for permission, giving permission, dan refusing permission. Apa, tuh? Sini, belajar bareng English Academy!

Ketika mempelajari bahasa Inggris, materi dasar yang akan sering kamu temukan adalah common expression seperti expression of greeting, expression of parting, expression of like and dislike, dan ekspresi untuk asking permission, giving permission, juga refusing for permission yang baru akan kita bahas di artikel ini.

Why? Kalau sudah menyimak berbagai materi yang disebutkan di atas, tentunya kamu paham bahwa common expression seperti ini merupakan hal yang sering diungkapkan dalam percakapan bahasa Inggris sehari-hari, atau dalam daily activities seseorang.

Sekarang, mari kita baca dengan saksama mengenai common expression yang satu ini!

 

Pengertian Asking For Permission

Definisi asking for permission dalam bahasa Inggris adalah frasa atau ungkapan untuk meminta persetujuan atau izin dari seseorang atau pihak lain sebelum melakukan atau melanjutkan suatu tindakan, kegiatan, atau akses yang dapat memengaruhi mereka secara langsung atau tidak langsung.

Ingat, pepatah mengatakan bahwa ada adab di atas ilmu. Jadi, sebetulnya asking for permission ini berlaku untuk semua orang dari setiap lapisan masyarakat, baik yang kamu kenal maupun tidak, dan tentunya berlaku dalam bahasa Indonesia, bahasa Inggris, atau bahasa lainnya.

Namun, respons dari asking for permission bisa positif dan negatif. Itulah mengapa ada ekspresi giving permission dan refusing permission. Kita lanjut pembahasannya ya!

 

Tujuan Penggunaan Asking for Permission

Tujuan dari asking for permission adalah sebagai cara sopan untuk memastikan bahwa tindakan yang dilakukan tidak mengganggu atau menimbulkan masalah bagi orang lain, serta sebagai bentuk penghormatan terhadap hak dan batasan individu atau organisasi lain.

Di sisi lain, dengan meminta izin sebelum melakukan sesuatu, seseorang juga dapat membangun trust sehingga terjalin percakapan dan hubungan yang baik dengan orang lain.

 

Contoh Ungkapan dan Percakapan Asking For Permission

Di bawah ini, ada beberapa contoh asking for permission dan contoh kalimat asking for permission menggunakan ungkapan atau frasa interrogative berbentuk kalimat tanya, simak ya!

Contoh Ungkapan Asking for Permission

1. May I…?
May I…?” memiliki arti “bolehkah saya…” dan digunakan dalam situasi formal atau resmi seperti di tempat kerja, sekolah, atau ketika berbicara dengan seseorang yang lebih senior.

Contoh:
May I leave the meeting early? (Bolehkah saya meninggalkan rapat lebih awal?)
May I use your computer for a moment? (Bolehkah saya menggunakan komputer Anda sebentar?)
May I have permission to access the confidential files? (Bolehkah saya memiliki izin untuk mengakses file-file rahasia?)

2. Would it be possible for me to…?
Would it be possible for me to…?” merupakan ungkapan yang lebih sopan untuk meminta izin atau kesempatan melakukan sesuatu.

Contoh kalimat:

Would it be possible for me to take a day off next week? (Apakah mungkin saya mengambil cuti satu hari minggu depan?)
Would it be possible for me to leave work early today? (Apakah mungkin saya bisa pulang dari kerja lebih awal hari ini?)
Would it be possible for me to attend the conference next month? (Apakah mungkin bagi saya untuk menghadiri konferensi bulan depan?)

3. Could I possibly…?
Could I possibly…?” digunakan untuk meminta izin dengan sopan dan mengindikasikan kesiapan untuk menerima penolakan.

Contohnya:

Could I possibly have an extension on the deadline? (Mungkinkah saya mendapat perpanjangan waktu untuk batas waktu ini?)
Could I possibly have your permission to use your office for the presentation? (Mungkinkah saya mendapat izin Anda untuk menggunakan kantor Anda untuk presentasi?)
Could I possibly ask for your help with this project? (Mungkinkah saya meminta bantuan Anda untuk proyek ini?)

4. Can I...?

Frasa “Can I” digunakan secara informal untuk meminta izin atau kesempatan melakukan sesuatu, misal pada teman, adik, atau sahabatmu.

Contoh kalimat:

Can I borrow your laptop for a moment? (Bolehkah aku meminjam laptopmu sebentar?)
Can I use your phone to make a quick call? (Bolehkah aku menggunakan ponselmu untuk menelepon sebentar?)
Can I have a piece of cake? (Bolehkah aku mengambil sepotong kue?)

5. Would you mind if...?
Ketika kamu ingin meminta izin tapi “takut” mendapatkan respon negatif, gunakanlah frasa “would you mind if..”. Jadi, kamu bisa meminta izin secara sopan dan mengindikasikan kesiapan untuk menghormati perasaan orang lain.

Contoh:

Would you mind if I opened the window?”(Apakah kamu keberatan jika aku membuka jendela?)
Would you mind if I borrowed your umbrella? (Apakah kamu keberatan jika aku meminjam payungmu?)
Would you mind if I brought my dog to the party? (Apakah kamu keberatan jika aku membawa anjingku ke pesta?)

6. Do you mind if…?
Frasa ini fungsinya hampir sama dengan “Would you mind if…?”, yaitu digunakan untuk meminta izin dengan sopan dalam percakapan informal.

Contoh kalimat:

Do you mind if I turn on the music? (Apakah kamu keberatan jika aku menyalakan musik?)
Do you mind if I take a break for a few minutes? (Apakah kamu keberatan jika aku istirahat sebentar?)
Do you mind if I sit here? (Apakah kamu keberatan jika aku duduk di sini?)

7. I wonder if…?

Jika kamu ingin memulai pertanyaan sopan atau permintaan izin secara tidak langsung. Frasa “I wonder if..” bisa jadi pilihan yang tepat. Begini contohnya:

I wonder if I could borrow your car for the weekend? (Aku bertanya-tanya apakah aku bisa meminjam mobilmu untuk akhir pekan?)
I wonder if you would mind if I left the meeting early? (Aku bertanya-tanya apakah kamu keberatan jika aku meninggalkan rapat lebih awal?)
I wonder if it’s possible to reschedule our appointment? (Aku bertanya-tanya apakah mungkin untuk mengubah jadwal pertemuan kita?)

8. Is it Ok if…?

Sedikit berbeda dengan sebelumnya, frasa “Is it ok if..” bisa kamu pakai untuk meminta izin dengan cara yang sopan dan langsung. Contoh:

Is it ok if I leave the office a bit early today? (Apakah boleh jika aku pulang dari kantor sedikit lebih awal hari ini?)
Is it ok if I bring a friend to the party? (Apakah boleh jika aku membawa seorang teman ke pesta?)
Is it ok if I take tomorrow off? (Apakah boleh jika aku libur besok?)

9. Do you think…?

Frasa “Do you think.. “ berfungsi untuk meminta pendapat atau izin dengan cara yang sopan dan menghargai pandangan orang lain. Contoh kalimat:

Do you think it would be possible for me to leave work early tomorrow? I have a family emergency.
(Menurutmu, apakah mungkin bagi saya untuk pulang kerja lebih awal besok? Saya ada keadaan darurat keluarga.)
Do you think it’s acceptable if I take a longer lunch break today? I need some time to recharge. (Menurutmu, apakah wajar jika saya mengambil istirahat makan siang lebih lama hari ini? Saya butuh waktu untuk isi ulang energi.)
Do you think it would be alright for me to use your desk for a while? Mine is being repaired. (Menurutmu, apakah saya bisa menggunakan meja Anda sebentar? Meja saya sedang diperbaiki.)

 

Contoh Percakapan Asking for Permission

A: Hi, Dad. Can I talk to you for a moment?
B: Of course, what’s on your mind?

A: Well, I’ve been thinking about joining the study abroad program next semester.
B: That sounds like an exciting opportunity. Have you thought about where you want to go?

A: Yes, I’m considering studying in Japan. But before I proceed, I wanted to ask for your permission.
B: Japan, huh? That’s quite far from home. But if you believe it’s the right choice for your academic and personal growth, then I’m all for it. However, I have a few concerns.

A: What are your concerns, Dad?
B: Well, firstly, I want to make sure you’ll be safe and well taken care of while you’re there. Secondly, I hope you’ll stay focused on your studies and not get too distracted by the new environment.

A: I understand your concerns, Dad. I promise to prioritize my safety and education above all else.
B: Alright, then. In that case, you have my permission to pursue your dreams and study abroad in Japan. Just remember to keep me updated on your plans and stay in touch regularly.

A: Thank you so much, Dad. Your support means the world to me.
B: You’re welcome, kiddo. I’m proud of you for taking this big step in your academic journey.

Baca Juga: 150+ Frasa & Contoh Percakapan Telepon Bahasa Inggris untuk Bisnis

Artinya:

A: Hai, Ayah. Bolehkah aku berbicara sebentar?
B: Tentu, ada apa?

A: Nah, aku sedang memikirkan untuk bergabung dengan program pertukaran pelajar di luar negeri semester depan.
B: Itu terdengar seperti kesempatan yang menarik. Sudahkah kamu memikirkan di mana kamu ingin pergi?

A: Ya, aku sedang mempertimbangkan untuk belajar di Jepang. Tetapi sebelum aku melanjutkan, aku ingin meminta izinmu.
B: Jepang, ya? Itu cukup jauh dari rumah. Tetapi jika kamu yakin itu adalah pilihan yang tepat untuk pertumbuhan akademis dan pribadimu, maka aku mendukungmu sepenuhnya. Namun, aku memiliki beberapa kekhawatiran.

A: Apa kekhawatiranmu, Ayah?
B: Pertama, aku ingin memastikan bahwa kamu akan aman dan terjaga dengan baik selama di sana. Kedua, aku harap kamu akan tetap fokus pada studimu dan tidak terlalu terganggu oleh lingkungan baru.

A: Aku mengerti kekhawatiranmu, Ayah. Aku berjanji akan memprioritaskan keselamatan dan pendidikanku di atas segalanya.
B: Baiklah, jika begitu. Dalam hal itu, kamu mendapat izinku untuk mengejar impianmu dan belajar di luar negeri di Jepang. Hanya ingat untuk terus menginformasikan rencanamu dan tetap berkomunikasi secara teratur.

A: Terima kasih banyak, Ayah. Dukunganmu sangat berarti bagiku.
B: Sama-sama, nak. Aku bangga padamu karena mengambil langkah besar dalam perjalanan akademismu.

 

Contoh Ungkapan dan Percakapan Giving for Permission

Nah, apabila ada seseorang yang meminta izin padamu untuk melakukan sebuah tindakan lalu kamu menyetujuinya, gunakanlah ungkapan giving permission.

Contoh Giving Permission

You may… (Kamu boleh…)
You’re allowed to… (Kamu diizinkan untuk…)
Feel free to… (Silakan..)
Sure, you can… (Tentu, kamu bisa…)
Please do it (Silakan, lakukan saja)
You have my permission to… (Kamu mendapat izin dari saya untuk…)
I don’t mind if you… (Saya tidak keberatan jika kamu…)
It’s fine with me if you… (Saya setuju jika kamu…)
Of course, go ahead.. (Tentu, lanjutkan..)
If you wish so (Jika itu yang kamu mau, silakan)

 

Contoh percakapan Giving Permission

A: Excuse me, Mom. Can I go to my friend’s birthday party tomorrow night?
B: Hmm, sure, but what time does the party usually last?
A: It usually goes until around 10 p.m., Mom.
B: Alright, you may go, but make sure you’re back before 11 p.m.
A: Thank you, Mom! I’ll be back right on time.

Artinya:

A: Permisi, Ibu. Bolehkah aku pergi ke pesta ulang tahun temanku besok malam?
B: Hmm, boleh, tapi sampai jam berapa pesta itu berlangsung?
A: Biasanya sekitar pukul 10 malam, Bu.
B: Baiklah, kamu boleh pergi, tetapi pastikan kamu kembali sebelum jam 11 malam.
A: Terima kasih, Bu! Aku akan kembali tepat waktu.

Baca Juga: Contoh Expressing Satisfaction and Dissatisfaction

 

Contoh Ungkapan dan Percakapan Refusing for Permission

Nah, lanjut, jika ada giving permission untuk memberikan izin, maka ada juga refusing permission alias penolakan sebuah izin.

Tapi, perlu diingat bahwa setiap penolakan pasti ada alasannya. Yuk, lihat beberapa frasa refusing permission berikut ini:

Contoh Refusing Permission

Sorry, I can’t allow that. (Maaf, saya tidak bisa mengizinkan itu.)
I’m afraid I can’t allow that. (Saya khawatir saya tidak bisa mengizinkan itu.)
Sorry, but I can’t give permission. (Maaf, tetapi saya tidak bisa memberikan izin.)
No. Please don’t. (Tolong, jangan ya.)
I’m afraid you can’t. (Saya khawatir ini tidak bisa dilakukan.)
I’m sorry, but I have to decline your request. (Maaf, tapi saya harus menolak permintaanmu.)
I wish I could grant permission, but unfortunately not. (Saya berharap saya bisa memberikan izin, tapi sayangnya tidak.)
Sorry, but that’s impossible. (Maaf, tapi saya rasa tidak bisa.)
Unfortunately, I have to say no. (Sayangnya aku harus menolak.)
Sorry, no. (Maaf, tidak dulu.)
I’m sorry, but that’s beyond my control. (Maaf, tapi itu di luar kendali saya.)
I have to refuse your request for now. (Saya harus menolak permintaanmu untuk saat ini.)
I think I would mind. (Sepertinya saya keberatan.)
I’m not sure you can. (Saya tidak yakin kamu bisa.)
I’m sorry, but our rules prohibit that. (Maaf, tapi aturan kami melarang hal tersebut.)
I can’t grant permission for specific reasons. (Saya tidak bisa memberikan izin karena alasan tertentu.)
Your request cannot be approved at this time. (Permintaanmu tidak dapat disetujui pada saat ini.)

 

Contoh Percakapan Refusing Permission

A: Hi, Mom. Can I go to the concert with my friends this weekend?
B: Hi, sweetheart. I’m glad you’re excited about the concert, but I’m afraid I have to say no.

A: But why, Mom? Everyone else is going, and it’s going to be so much fun!
B: I understand that, dear. However, we have some family commitments this weekend, and it’s important that we all stay together.

A: But I promise I’ll be back before curfew, and I’ll keep my phone on in case you need to reach me.
B: I appreciate your willingness to compromise, but I still have to say no this time. Perhaps we can plan something else together next weekend.

A: Okay, Mom. I understand. Thanks for considering it anyway.
B: You’re welcome, sweetheart. I’m proud of you for understanding.

Artinya:

A: Hai, Mom. Bolehkah aku pergi ke konser dengan teman-temanku akhir pekan ini?
B: Hai, sayang. Aku senang kamu bersemangat tentang konser itu, tetapi aku tak bisa memberikan izin.

A: Tapi kenapa, Mom? Semua orang lain pergi, dan pasti akan sangat menyenangkan!
B: Aku mengerti itu, sayang. Namun, kita punya komitmen keluarga akhir pekan ini, dan penting bagi kita semua untuk bersama-sama.

A: Tapi aku janji aku akan kembali sebelum jam malam, dan aku akan menyimpan teleponku di samping jika kau perlu menghubungiku.
B: Aku menghargai usahamu untuk berkompromi, tetapi aku masih harus menolak kali ini. Mungkin kita bisa merencanakan sesuatu yang lain bersama akhir pekan depan.

A: Oke, Mom. Aku mengerti. Terima kasih sudah mempertimbangkannya.
B: Sama-sama, sayang. Aku bangga padamu karena mengerti.

Yeay, selesai! Setelah membaca artikel ini dengan saksama, kamu harusnya merasa lebih mudah untuk mengekspresikan asking for permission dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, jangan lupa untuk gunakan frasa dengan tepat. Misal, saat meminta izin pada atasan atau minta izin pada seseorang dalam situasi formal, hindari penggunaan can I atau could I. Okay?

Nah, kalau sudah selesai belajarnya, English Academy akan giving permission untuk kamu mencoba Kelas Gratis supaya skill bahasa Inggrismu makin keren. Kami tunggu pendaftaranmu ya!

CTA English Academy Free Trial

Referensi Gambar :

https://www.freepik.com/free-photo/portrait-beautiful-young-asian-woman-smile-with-action-beige_14963552.htm#fromView=search&page=1&position=12&uuid=ae144d07-1318-4289-b001-aea724845de0 (Diakses pada 10 Juli 2024)

https://www.freepik.com/free-photo/young-lady-casual-checked-shirt-showing-stop-gesture-looking-dismal-front-view_17291428.htm#fromView=search&page=1&position=22&uuid=f187b9b3-a285-4287-86fe-cc6c1c850f07 (Diakses pada 10 Juli 2024)

https://www.freepik.com/free-photo/young-beautiful-woman-model-looking-up-while-praying_13655282.htm#fromView=search&page=1&position=19&uuid=7e854a7f-f753-4510-8cc2-209d4e080b2c (Diakses pada 10 Juli 2024)

Intan Aulia Husnunnisa

Intan Aulia Husnunnisa, biasa dipanggil Intan. Menikmati dunia SEO Content Writing sejak 2020. Semoga tulisanku bermanfaat!