Apa Itu Dry Text ? Lihat Contoh Beserta Tips Menghindarinya

Dry Text

Di artikel ini, kamu akan mengenal definisi dari istilah gaul dry text. Hmm, maksudnya ‘teks kering’? Betul, tapi maknanya nggak se-simple itu guys. Nah, biar nggak salah mengartikan, simak penjelasannya di artikel ini ya!

Katanya, sih, salah satu hal yang membuat hubungan seseorang jadi nggak harmonis itu ya gara-gara dry text. Dalam hal ini, hubungan tersebut bisa mengacu pada sepasang kekasih, teman, keluarga, dan juga sahabat.

Apalagi kalau love language mereka itu words of affirmation, hmm bahaya guys.

Oke oke, tanpa berlama-lama, inilah pembahasan mengenai dry text ~

 

Dalam Bahasa Gaul, Dry Text Itu Apa, Sih?

Dry text artinya pesan atau teks yang terkesan datar alias flat, tidak ekspresif, singkat, hambar, tidak menunjukkan antusiasme, to the point, serta minim atau bahkan tanpa emosi.

Di media sosial atau chat, orang kadang merasa “dry texting” ini seperti pesan dingin yang tidak punya vibe.

Biasanya, orang yang mengirim dry text akan dianggap kurang minat, tidak suka, atau tidak semangat untuk melanjutkan percakapan.Alhasil, obrolan pun jadi canggung dan terasa kurang menarik.

Contoh dry text di antaranya “Ok”, “Y”, “Ya”, “Hmm”, dan “Terserah”.

Bayangkan kalau kamu habis mengirim teks panjang, eh ujungnya kamu hanya mendapat respon yang ogah-ogahan seperti contoh di atas. Tentunya nggak enak, kan?

Makanya, kamu jangan sampai jadi dry texter ya! Soalnya, ini bisa memberi efek negatif pada lawan bicaramu. Seseorang yang menerima dry text akan merasa bosan, lelah, dan tidak dianggap.

Terlebih untuk orang yang usianya di atas kita, dry text dapat menimbulkan kesan kasar, tidak sopan, dan tak acuh. Duh, jangan sampai, deh.

 

Contoh-Contoh Dry Text

Berikut contoh dry text lainnya:

  • “Oke.”
  • “Ya.”
  • “Gitu.”
  • “Hmm.”
  • “Terserah.”
  • “Bebas.”
  • “Gpp.” (Gak apa-apa)
  • “Sip.”
  • “Udah.”
  • “K.”

 

Baca Juga: 135 Istilah Gaul Bahasa Jaksel untuk Tambah Kosakata Bahasa Inggrismu

 

Penyebab Dry Text

Yuk, ketahui penyebab dry texting!

1. Kurang Tertarik pada Topik

Salah satu alasan utama mengapa seseorang dry texting bisa jadi karena topik obrolannya nggak menarik buat mereka. Kalau topik yang dibicarakan nggak sesuai minat lawan bicara, biasanya mereka akan membalas pesan kita dengan singkat.

Contohnya, kamu mengajak temanmu untuk hiking ke gunung. Padahal, dia lebih menyukai pantai. Yha, pastinya temanmu nggak akan antusias, guys. Jadi jangan heran kalau cuma dibales “Oke” atau “Iya.”

 

2. Mood yang Kurang Baik

Kondisi mood atau suasana hati juga bisa mempengaruhi cara orang membalas chat. Saat capek, stres, atau sedang ada masalah, lawan bicara kita umumnya akan menjawab pesan dengan sangat singkat.

Hal ini berlaku juga untuk orang yang mengalami gangguan mental seperti depresi atau anxiety. Sebab, mereka kerap tidak fokus dan suasana hatinya kurang baik. Jadi, dimaklumi saja ya, guys.

 

3. Sibuk atau Terburu-buru

Kadang dry texting bisa jadi tanda kalau lawan bicaramu sedang dalam kondisi sibuk atau buru-buru, misalnya seperti meeting, ibadah, atau sedang dalam perjalanan.

Di satu sisi, mereka tetap ingin membalas pesanmu supaya nggak dianggap nge-ghosting. Di sisi lain, waktu mereka untuk membuka HP sangat terbatas.

Lagi-lagi, we have to understand.

 

4. Tidak Terbiasa Mengobrol Lewat Teks

Ada lho, orang-orang yang nggak terlalu suka ngobrol lewat teks. Mereka lebih nyaman komunikasi langsung atau lewat telepon.

Nah, untuk tipe orang seperti ini, chat panjang biasanya dianggap tidak efektif dan efisien. Bagi orang-orang seperti ini pula, dry texting bukanlah tanda ketidaktertarikan, melainkan sekadar gaya komunikasi. Mereka akan lebih menyukai inti percakapan tanpa basa-basi.

 

5. Kurangnya Ketertarikan dalam Hubungan

Pada beberapa situasi, dry texting dapat menjadi sinyal kurangnya ketertarikan atau antusiasme terhadap orang yang menghubungi. Seseorang mungkin merespons dengan singkat karena tidak merasa tertarik untuk melanjutkan hubungan pertemanan atau asmara.

Dalam konteks ini, dry texting bisa menjadi tanda bahwa mereka menjaga jarak, baik secara sengaja maupun tidak sengaja. Hal ini sering terlihat dalam hubungan yang baru dimulai, di mana salah satu pihak mungkin merasa kurang cocok.

 

6 Gagap Teknologi

Nah, kadang dry texting pun dikirim dari orang yang kurang familiar dengan teknologi atau aplikasi chat. Contohnya ibu-ibu atau bapak-bapak usia 60 tahun ke atas (lansia). Mereka merasa kurang nyaman atau bingung pakai fitur-fitur yang ada. Alhasil, pesannya jadi singkat, deh.

 

7. Memiliki Karakter Tertutup / Pemalu

Buat orang-orang yang lebih tertutup atau pemalu, ngobrol lewat teks pun bisa terasa melelahkan atau bahkan bikin canggung. Biasanya, mereka akan lebih nyaman untuk menyimak atau diam dibanding harus bercerita, baik di dunia nyata maupun di chat.

So, kalau kamu mendapat respon yang flat, ini bisa jadi karena mereka emang nggak biasa cerita panjang lebar pada seseorang.

 

8. Ingin Mengakhiri Percakapan dengan Halus

Dry texting juga bisa menjadi cara halus untuk mengakhiri percakapan tanpa harus menyatakan secara langsung. Seseorang mungkin tidak ingin melanjutkan obrolan atau tidak tahu bagaimana cara mengakhiri percakapan dengan sopan, sehingga mereka merespons dengan jawaban singkat.

Harapannya, respons tersebut cukup jelas untuk menunjukkan bahwa mereka tidak tertarik melanjutkan pembicaraan, tetapi tetap sopan.

Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kelelahan atau ketidaknyamanan dengan percakapan yang sedang berlangsung.

Baca Juga: 75 Singkatan Bahasa Inggris Gaul yang Umum Digunakan Beserta Artinya

 

Cara Menghadapi Dry Texting

Menghadapi dry texting memang bisa membuat serba salah. Tapi jangan khawatir, berikut adalah beberapa cara yang bisa kamu coba untuk menghadapinya:

1. Ganti Topik yang Lebih Menarik

Coba ajak ngobrol tentang hal-hal yang mungkin lebih relevan atau menarik bagi lawan bicaramu. Misalnya, tanyakan minat atau hobi mereka, atau bahas topik yang bisa bikin mereka lebih tertarik dan terlibat dalam obrolan.

2. Beri Jeda Membalas

Kalau responnya masih singkat, nggak ada salahnya untuk beri jeda waktu sebelum membalas lagi. Ini bisa memberi mereka ruang untuk merasa lebih nyaman. Di sisi lain, kamu pun nggak terkesan memaksakan obrolan.

3. Tanya Alasan Secara Langsung

Kalau sudah terlalu sering dry texting dan mulai bikin bingung, kamu bisa tanya langsung (tapi harus tetap sopan ya). Misalnya, “Aku ngerasa kamu balesnya sering singkat, apa lagi sibuk, atau emang aku ngeganggu ya?”

Pertanyaan ini bisa memberi mereka ruang untuk jujur, yha barangkali ada alasan tertentu, kan?

4. Fokus Pada Diri Sendiri dan Jaga Emosi

Usahakan tetap fokus pada diri sendiri dan jaga emosi kamu. Jangan biarkan percakapan yang kurang memuaskan dengan si dry texter malah mempengaruhi suasana hati kamu.

Gimana kalau chat orang lain yang mungkin bisa lebih antusias? Worth to try, lho ~

5. Ajak Ngobrol di Telepon

Kamu juga bisa ganti pendekatan dengan ajak ngobrol langsung atau melalui telepon. As we said earlier, beberapa orang lebih mudah ngobrol dengan nyaman secara langsung ketimbang lewat teks.

Tapi, kamu harus tetap izin terlebih dahulu ya!

6. Ajukan Pertanyaan Terbuka

Sampaikan pertanyaan yang nggak bisa dijawab dengan “ya” atau “nggak” aja. Misalnya, tanyakan tentang hal-hal yang mereka sukai. Ini bisa menjadi salah satu jalan untuk membuka obrolan yang lebih seru.

7. Pahami Karakter Lawan Bicara

Terakhir, pahami karakter lawan bicaramu. Kalau memang nggak terlalu suka chat, kamu nggak perlu memaksa ia untuk membalas pesanmu dengan panjang.

Bagaimanapun, setiap orang punya cara berkomunikasi yang beda, guys.

Baca Juga: 50 Istilah Bahasa Gaul di Sosmed yang Lagi Viral, Bikin Kamu Makin Up to Date!

 

Cara Menghindari Dry Text

Jangan sampai lawan bicaramu mengirim dry texting. Yuk, hindari hal tersebut menggunakan cara-cara di bawah ini:

1. Buat Pertanyaan Menarik

Saat mengobrol, usahakan untuk mengajukan pertanyaan yang lebih deep. Alih-alih bertanya, “Gimana harimu?” better untuk bertanya, “Apa hal paling seru yang kamu alami minggu ini?”

2. Gunakan Emoticon, Sticker dan GIF

Menyisipkan emoticon, sticker, atau GIF yang lucu bisa menambah ekspresi dan memberi nuansa lebih hidup pada pesanmu. Alhasil, percakapan jadi terasa lebih ringan dan menyenangkan.

3. Sesuaikan Gaya Berbicara

Cobalah untuk menyesuaikan gaya bicara dengan lawan bicara. Kalau lawan bicaramu lebih suka bercanda atau menggunakan bahasa gaul, maka kamu perlu mengimbangi hal tersebut.

4. Jadilah Otentik

Tampilkan dirimu yang sebenarnya dan jangan takut untuk menunjukkan emosi atau perasaan. Sebab, ketulusan dalam berkomunikasi bisa menarik perhatian dari lawan bicara.

Baca Juga: 200 Slang Bahasa Inggris (Slang Words), Ngobrol Jadi Makin Asik!

Well done! Semoga kamu (iya kamu, yang masih muda dan melek teknologi) nggak jadi ‘korban’ dry texting, atau bahkan jadi seorang dry texter ya, guys.

Kecuali, kalau kamu memang nggak terbiasa mengobrol melalui chat, jadwalmu padat, atau kamu adalah seorang yang pemalu. Intinya, usahakan untuk tetap membalas pesan orang lain dengan sopan ya ~

Sekarang, kamu sudah tau apa arti dari dry text. Kalau kamu ingin update bahasa Inggris gaul viral lainnya, gabung di kursus bahasa Inggris English Academy aja, yuk!

Di English Academy, ada para pengajar internasional asal Inggris dan Skotlandia. Tak hanya sekadar teori, para pengajar ini akan mengajakmu untuk berkenalan dengan berbagai budaya dan bahasa-bahasa gaul yang biasa digunakan di negara berbahasa Inggris.

Tunggu apa lagi, guys? Yuk, ikut Kelas Gratis-nya. Daftar sekarang ya!

Free Trial English Academy

Intan Aulia Husnunnisa

Intan Aulia Husnunnisa, biasa dipanggil Intan. Menikmati dunia SEO Content Writing sejak 2020. Semoga tulisanku bermanfaat!