Kenali Manfaat dan Cara Mendidik Anak Agar Jadi Bilingual!

Jika parents ingin membuat masa depan Si Kecil jadi lebih cerah, maka didiklah ia menjadi seorang yang bilingual. Ketahui berbagai manfaatnya di sini, yuk, parents.
—
Parents, apakah Anda ingin Si Kecil tumbuh menjadi pribadi yang lebih fleksibel? Salah satu langkah yang dapat parents tempuh adalah mendidiknya untuk menguasai dua bahasa. Lantas, apa, sih, manfaatnya jika Si Kecil bisa menjadi bilingual? Mari, temukan jawabannya di sini.
Apa yang Dimaksud dengan Bilingual?
Arti bilingual merujuk pada kemampuan seseorang untuk menggunakan dua bahasa dengan lancar dalam kehidupan sehari-hari. Selain berbicara, orang yang bilingual juga mampu membaca, menulis, bahkan berpikir dalam dua bahasa tersebut.
Intinya, bilingual adalah kemampuan untuk berpindah atau beralih antara dua bahasa secara mudah dan efektif. Menariknya, bilingual tidak selalu merujuk pada kombinasi bahasa nasional dan bahasa asing.
Dalam kehidupan sehari-hari, bilingualisme bisa terjadi antara bahasa Indonesia dan bahasa daerah, seperti bahasa Jawa atau Sunda.
Meski demikian, di era global dan digital saat ini, kemampuan bilingual yang menggabungkan bahasa ibu dan bahasa asing tentu memberikan lebih banyak peluang, terutama bagi Si Kecil yang ingin meraih masa depan gemilang.
Apakah Pendidikan Bilingual Itu Penting?
Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak bilingual umumnya memiliki keunggulan kognitif, seperti kemampuan berpikir kritis dan kreativitas yang lebih tinggi.
Di tahap awal, mereka mungkin menghadapi tantangan dalam penguasaan bahasa. Namun, dalam jangka panjang, kemampuan bilingual justru membantu mereka lebih cepat beradaptasi dengan materi pelajaran yang beragam, serta meningkatkan kemampuan dalam memecahkan masalah.
Tak hanya dalam aspek kognitif, pendidikan bilingual juga memberikan manfaat sosial. Anak-anak yang terpapar dua bahasa sejak dini cenderung memiliki kemampuan berpikir yang lebih tajam, fleksibel, dan lebih mudah berinteraksi dengan lingkungan.
Baca Juga: Pentingnya Belajar Bahasa Inggris untuk Anak dan Cara Mengajarkannya
Tujuan dan Manfaat Pendidikan Bilingual
Parents, pendidikan bilingual memiliki beberapa tujuan penting, antara lain:
-
Mengasah Kemampuan Berbahasa
Pendidikan bilingual bertujuan untuk mengasah kemampuan Si Kecil dalam dua bahasa secara bersamaan, baik itu bahasa ibu dan bahasa asing, atau dua bahasa asing.
-
Meningkatkan Kognisi dan Kemampuan Berpikir
Anak-anak bilingual cenderung lebih mampu berpikir kritis, memecahkan masalah, dan memori mereka lebih tajam karena sudah terlatih untuk beralih antara dua bahasa.
-
Mempersiapkan Masa Depan yang Lebih Luas
Dengan menguasai dua bahasa, Si Kecil akan lebih siap untuk beradaptasi dengan dunia global yang penuh dengan peluang dan tantangan, baik di bidang pendidikan maupun karir.
-
Memperluas Koneksi Sosial
Anak-anak yang menguasai dua bahasa dapat berinteraksi dengan berbagai kelompok orang dari latar belakang budaya yang berbeda. Ini membuka peluang untuk membangun hubungan sosial yang lebih luas.
-
Meningkatkan Keterampilan Multitasking
Si Kecil mampu melakukan multitasking karena mereka terbiasa berpindah-pindah antara dua sistem bahasa yang berbeda.
Baca Juga: Cara Mengajar Bahasa Inggris untuk Anak
Mengenal 2 Tipe Bilingual
Dalam perjalanan mendidik Si Kecil menjadi bilingual, terdapat dua tipe bilingualisme yang umum dijumpai, yaitu successive bilingualism dan simultaneous bilingualism.
Kedua tipe ini menggambarkan bagaimana Si Kecil belajar dua bahasa dalam kehidupan mereka, namun dengan cara yang berbeda. Mari, parents, pahami perbedaan keduanya:
1. Successive Bilingualism (Bilingualisme Berurutan)
Successive bilingualism terjadi ketika anak pertama kali menguasai satu bahasa dengan baik, biasanya bahasa ibu, dan baru mulai belajar bahasa kedua setelah usia tiga tahun atau lebih.
Anak-anak dengan tipe successive bilingualism umumnya mulai mengenal bahasa kedua di lingkungan sekolah atau melalui interaksi sosial dengan orang-orang di sekitarnya.
Keunggulan dari tipe ini adalah divergent thinking, yaitu kemampuan untuk berpikir kreatif dan mengeksplorasi berbagai ide atau konsep yang berbeda.
Meskipun belajar bahasa kedua di usia yang lebih tua, Si Kecil nantinya dapat mengembangkan keterampilan berpikir yang sangat kreatif.
2. Simultaneous Bilingualism (Bilingualisme Simultan)
Berbeda dengan successive bilingualism, simultaneous bilingualism terjadi ketika anak sudah terbiasa dengan dua bahasa sejak mereka masih sangat muda, bahkan sebelum usia tiga tahun.
Biasanya, tipe ini ditemukan pada keluarga multikultural yang menggunakan dua bahasa berbeda di rumah, sehingga anak secara alami belajar kedua bahasa tersebut sekaligus.
Anak-anak yang mengalami simultaneous bilingualism cenderung lebih unggul dalam convergent thinking, yaitu kemampuan untuk fokus pada satu solusi atau jawaban dalam menyelesaikan masalah yang mereka hadapi.
Mereka memiliki kelebihan dalam menyelesaikan masalah secara langsung dan efisien karena sudah terbiasa berpikir dengan dua bahasa sejak dini.
Baca Juga: Rekomendasi Film Anak untuk Belajar Bahasa Inggris
Cara Mendidik Anak Menjadi Bilingual (Bilingual Education)
Jika Anda ingin Si Kecil menjadi bilingual, berikut beberapa cara yang bisa Anda coba, parents:
1. Mulailah Sejak Dini
Semakin cepat Si Kecil terpapar dengan dua bahasa, semakin mudah bagi mereka untuk menguasainya. Anda bisa mulai memperkenalkan bahasa kedua sejak usia dini, karena pada usia ini otak anak masih sangat fleksibel dan mudah menyerap bahasa baru.
Misalnya, Anda bisa mulai mengajarkan Si Kecil kata-kata sederhana dalam bahasa Inggris, seperti “hello,” “good morning,” atau “thank you,” ketika mereka masih balita.
Cobalah untuk mengucapkan kata-kata tersebut di situasi yang tepat, seperti saat menyapa atau berterima kasih. Ini akan membantu mereka mulai memahami bahasa kedua tanpa merasa terbebani.
2. Konsisten dalam Penggunaan Bahasa
Gunakanlah bahasa kedua secara konsisten dalam percakapan sehari-hari. Jika di rumah parents berbicara dalam bahasa Indonesia, maka ajak Si Kecil berbicara dalam bahasa Inggris saat bermain di luar rumah.
Konsistensi dalam penggunaan bahasa akan membantu mereka merasa lebih nyaman dan terbiasa dengan kedua bahasa tersebut.
Misalnya, ketika parents bermain dengan si Kecil di taman, coba ajak Si Kecil berbicara tentang benda di sekitarnya menggunakan bahasa Inggris, seperti “Look, a big tree!” atau “Let’s go to the slide!” Ini akan memberi mereka kesempatan untuk berlatih dengan situasi nyata.
3. Berikan Konten Pendidikan dalam Dua Bahasa
Ajak Si Kecil untuk menonton video edukatif seperti dari English Academy For Kids, atau bujuk ia membaca buku dalam kedua bahasa. Hal ini akan membantu mereka terbiasa dengan kosakata dan struktur kalimatnya.
Selain itu, beri Si Kecil media yang menyenangkan, seperti cerita bergambar atau video interaktif. Hal ini akan membuat proses belajarnya menjadi lebih menarik dan tidak membosankan.
4. Jangan Takut Menghadapi Tantangan
Saat belajar bahasa baru, anak-anak pasti akan menemui tantangan, mulai dari kesulitan mengingat kosakata hingga pengucapan yang kurang tepat.
Bila Si Kecil melakukan kesalahan atau kesulitan dalam mengucapkan kata-kata baru, bersikap sabarlah dan bantu mereka dengan lembut.
Misalnya, jika Si Kecil mengatakan “I want play” dan belum tahu bagaimana menggunakan kata kerja yang benar, bantu mereka dengan mengatakan, “Oh, you want to play! Let’s play together!” Jangan terlalu fokus pada kesalahan, tetapi berikan ia motivasi untuk terus belajar.
5. Gunakan Dua Bahasa di Rumah
Baik bagi successive bilingual atau simultaneous bilingual, menggunakan dua bahasa di rumah sangat membantu anak-anak dalam menguasai bahasa kedua mereka.
Untuk simultaneous bilingual, penggunaan bahasa kedua di rumah akan membantu mereka menguasai pengejaan dan struktur kalimat dengan lebih baik.
Sedangkan untuk successive bilingual, ini akan membantu mereka lebih mudah melakukan observasi dan mencoba mengucapkan kata-kata baru dalam bahasa kedua mereka.
—
Jika parents butuh bantuan pengajar profesional dalam melatih Si Kecil untuk menjadi bilingual (bahasa Indonesia dan bahasa Inggris), maka parents dapat memberi dia kesempatan untuk belajar bersama teman-teman di kelas English Academy Dasher (3-6 tahun).
Kelas Dasher English Academy dikemas dalam aktivitas yang menyenangkan, seperti melakukan percakapan, bercerita, bermain peran, dan bernyanyi. Hal ini tak akan membuat Si Kecil merasa terbebani.
Tertarik untuk mencoba? Yuk, Coba Kelas Gratis terlebih dahulu!

Jika parents ingin membuat masa depan Si Kecil jadi lebih cerah, maka didiklah ia menjadi seorang yang bilingual. Ketahui berbagai manfaatnya di sini, yuk, parents.
—
Parents, apakah Anda ingin Si Kecil tumbuh menjadi pribadi yang lebih fleksibel? Salah satu langkah yang dapat parents tempuh adalah mendidiknya untuk menguasai dua bahasa. Lantas, apa, sih, manfaatnya jika Si Kecil bisa menjadi bilingual? Mari, temukan jawabannya di sini.
Apa yang Dimaksud dengan Bilingual?
Arti bilingual merujuk pada kemampuan seseorang untuk menggunakan dua bahasa dengan lancar dalam kehidupan sehari-hari. Selain berbicara, orang yang bilingual juga mampu membaca, menulis, bahkan berpikir dalam dua bahasa tersebut.
Intinya, bilingual adalah kemampuan untuk berpindah atau beralih antara dua bahasa secara mudah dan efektif. Menariknya, bilingual tidak selalu merujuk pada kombinasi bahasa nasional dan bahasa asing.
Dalam kehidupan sehari-hari, bilingualisme bisa terjadi antara bahasa Indonesia dan bahasa daerah, seperti bahasa Jawa atau Sunda.
Meski demikian, di era global dan digital saat ini, kemampuan bilingual yang menggabungkan bahasa ibu dan bahasa asing tentu memberikan lebih banyak peluang, terutama bagi Si Kecil yang ingin meraih masa depan gemilang.
Apakah Pendidikan Bilingual Itu Penting?
Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak bilingual umumnya memiliki keunggulan kognitif, seperti kemampuan berpikir kritis dan kreativitas yang lebih tinggi.
Di tahap awal, mereka mungkin menghadapi tantangan dalam penguasaan bahasa. Namun, dalam jangka panjang, kemampuan bilingual justru membantu mereka lebih cepat beradaptasi dengan materi pelajaran yang beragam, serta meningkatkan kemampuan dalam memecahkan masalah.
Tak hanya dalam aspek kognitif, pendidikan bilingual juga memberikan manfaat sosial. Anak-anak yang terpapar dua bahasa sejak dini cenderung memiliki kemampuan berpikir yang lebih tajam, fleksibel, dan lebih mudah berinteraksi dengan lingkungan.
Baca Juga: Pentingnya Belajar Bahasa Inggris untuk Anak dan Cara Mengajarkannya
Tujuan dan Manfaat Pendidikan Bilingual
Parents, pendidikan bilingual memiliki beberapa tujuan penting, antara lain:
-
Mengasah Kemampuan Berbahasa
Pendidikan bilingual bertujuan untuk mengasah kemampuan Si Kecil dalam dua bahasa secara bersamaan, baik itu bahasa ibu dan bahasa asing, atau dua bahasa asing.
-
Meningkatkan Kognisi dan Kemampuan Berpikir
Anak-anak bilingual cenderung lebih mampu berpikir kritis, memecahkan masalah, dan memori mereka lebih tajam karena sudah terlatih untuk beralih antara dua bahasa.
-
Mempersiapkan Masa Depan yang Lebih Luas
Dengan menguasai dua bahasa, Si Kecil akan lebih siap untuk beradaptasi dengan dunia global yang penuh dengan peluang dan tantangan, baik di bidang pendidikan maupun karir.
-
Memperluas Koneksi Sosial
Anak-anak yang menguasai dua bahasa dapat berinteraksi dengan berbagai kelompok orang dari latar belakang budaya yang berbeda. Ini membuka peluang untuk membangun hubungan sosial yang lebih luas.
-
Meningkatkan Keterampilan Multitasking
Si Kecil mampu melakukan multitasking karena mereka terbiasa berpindah-pindah antara dua sistem bahasa yang berbeda.
Baca Juga: Cara Mengajar Bahasa Inggris untuk Anak
Mengenal 2 Tipe Bilingual
Dalam perjalanan mendidik Si Kecil menjadi bilingual, terdapat dua tipe bilingualisme yang umum dijumpai, yaitu successive bilingualism dan simultaneous bilingualism.
Kedua tipe ini menggambarkan bagaimana Si Kecil belajar dua bahasa dalam kehidupan mereka, namun dengan cara yang berbeda. Mari, parents, pahami perbedaan keduanya:
1. Successive Bilingualism (Bilingualisme Berurutan)
Successive bilingualism terjadi ketika anak pertama kali menguasai satu bahasa dengan baik, biasanya bahasa ibu, dan baru mulai belajar bahasa kedua setelah usia tiga tahun atau lebih.
Anak-anak dengan tipe successive bilingualism umumnya mulai mengenal bahasa kedua di lingkungan sekolah atau melalui interaksi sosial dengan orang-orang di sekitarnya.
Keunggulan dari tipe ini adalah divergent thinking, yaitu kemampuan untuk berpikir kreatif dan mengeksplorasi berbagai ide atau konsep yang berbeda.
Meskipun belajar bahasa kedua di usia yang lebih tua, Si Kecil nantinya dapat mengembangkan keterampilan berpikir yang sangat kreatif.
2. Simultaneous Bilingualism (Bilingualisme Simultan)
Berbeda dengan successive bilingualism, simultaneous bilingualism terjadi ketika anak sudah terbiasa dengan dua bahasa sejak mereka masih sangat muda, bahkan sebelum usia tiga tahun.
Biasanya, tipe ini ditemukan pada keluarga multikultural yang menggunakan dua bahasa berbeda di rumah, sehingga anak secara alami belajar kedua bahasa tersebut sekaligus.
Anak-anak yang mengalami simultaneous bilingualism cenderung lebih unggul dalam convergent thinking, yaitu kemampuan untuk fokus pada satu solusi atau jawaban dalam menyelesaikan masalah yang mereka hadapi.
Mereka memiliki kelebihan dalam menyelesaikan masalah secara langsung dan efisien karena sudah terbiasa berpikir dengan dua bahasa sejak dini.
Baca Juga: Rekomendasi Film Anak untuk Belajar Bahasa Inggris
Cara Mendidik Anak Menjadi Bilingual (Bilingual Education)
Jika Anda ingin Si Kecil menjadi bilingual, berikut beberapa cara yang bisa Anda coba, parents:
1. Mulailah Sejak Dini
Semakin cepat Si Kecil terpapar dengan dua bahasa, semakin mudah bagi mereka untuk menguasainya. Anda bisa mulai memperkenalkan bahasa kedua sejak usia dini, karena pada usia ini otak anak masih sangat fleksibel dan mudah menyerap bahasa baru.
Misalnya, Anda bisa mulai mengajarkan Si Kecil kata-kata sederhana dalam bahasa Inggris, seperti “hello,” “good morning,” atau “thank you,” ketika mereka masih balita.
Cobalah untuk mengucapkan kata-kata tersebut di situasi yang tepat, seperti saat menyapa atau berterima kasih. Ini akan membantu mereka mulai memahami bahasa kedua tanpa merasa terbebani.
2. Konsisten dalam Penggunaan Bahasa
Gunakanlah bahasa kedua secara konsisten dalam percakapan sehari-hari. Jika di rumah parents berbicara dalam bahasa Indonesia, maka ajak Si Kecil berbicara dalam bahasa Inggris saat bermain di luar rumah.
Konsistensi dalam penggunaan bahasa akan membantu mereka merasa lebih nyaman dan terbiasa dengan kedua bahasa tersebut.
Misalnya, ketika parents bermain dengan si Kecil di taman, coba ajak Si Kecil berbicara tentang benda di sekitarnya menggunakan bahasa Inggris, seperti “Look, a big tree!” atau “Let’s go to the slide!” Ini akan memberi mereka kesempatan untuk berlatih dengan situasi nyata.
3. Berikan Konten Pendidikan dalam Dua Bahasa
Ajak Si Kecil untuk menonton video edukatif seperti dari English Academy For Kids, atau bujuk ia membaca buku dalam kedua bahasa. Hal ini akan membantu mereka terbiasa dengan kosakata dan struktur kalimatnya.
Selain itu, beri Si Kecil media yang menyenangkan, seperti cerita bergambar atau video interaktif. Hal ini akan membuat proses belajarnya menjadi lebih menarik dan tidak membosankan.
4. Jangan Takut Menghadapi Tantangan
Saat belajar bahasa baru, anak-anak pasti akan menemui tantangan, mulai dari kesulitan mengingat kosakata hingga pengucapan yang kurang tepat.
Bila Si Kecil melakukan kesalahan atau kesulitan dalam mengucapkan kata-kata baru, bersikap sabarlah dan bantu mereka dengan lembut.
Misalnya, jika Si Kecil mengatakan “I want play” dan belum tahu bagaimana menggunakan kata kerja yang benar, bantu mereka dengan mengatakan, “Oh, you want to play! Let’s play together!” Jangan terlalu fokus pada kesalahan, tetapi berikan ia motivasi untuk terus belajar.
5. Gunakan Dua Bahasa di Rumah
Baik bagi successive bilingual atau simultaneous bilingual, menggunakan dua bahasa di rumah sangat membantu anak-anak dalam menguasai bahasa kedua mereka.
Untuk simultaneous bilingual, penggunaan bahasa kedua di rumah akan membantu mereka menguasai pengejaan dan struktur kalimat dengan lebih baik.
Sedangkan untuk successive bilingual, ini akan membantu mereka lebih mudah melakukan observasi dan mencoba mengucapkan kata-kata baru dalam bahasa kedua mereka.
—
Jika parents butuh bantuan pengajar profesional dalam melatih Si Kecil untuk menjadi bilingual (bahasa Indonesia dan bahasa Inggris), maka parents dapat memberi dia kesempatan untuk belajar bersama teman-teman di kelas English Academy Dasher (3-6 tahun).
Kelas Dasher English Academy dikemas dalam aktivitas yang menyenangkan, seperti melakukan percakapan, bercerita, bermain peran, dan bernyanyi. Hal ini tak akan membuat Si Kecil merasa terbebani.
Tertarik untuk mencoba? Yuk, Coba Kelas Gratis terlebih dahulu!


