Penggunaan Gamifikasi untuk Aktivitas Belajar yang Lebih Fun

Gamification

Gamifikasi merupakan cara untuk membuat proses belajar menjadi lebih seru dan interaktif. Apa itu gamifikasi? Yuk, simak informasi lengkapnya!

Perkembangan teknologi membuat beberapa hal bergeser menjadi digital, termasuk dalam dunia pendidikan. Misalnya, dulu bimbingan belajar lebih banyak dilakukan secara offline, sekarang bimbingan belajar dapat dilakukan secara daring.

Kemajuan teknologi ini juga menciptakan inovasi menarik di bidang pendidikan, salah satunya adalah pendekatan gamifikasi. Pendekatan ini menggunakan elemen permainan untuk meningkatkan pengalaman belajar anak. Apa Itu gamifikasi dalam pembelajaran dan apa saja manfaatnya? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini!

 

Apa Itu Gamification?

Gamifikasi atau gamification adalah penerapan elemen permainan seperti poin, level, badge, atau tantangan ke dalam kegiatan belajar. Gamification in education dapat membuat proses belajar terasa lebih menarik dan interaktif.

Contohnya dapat dilihat di aplikasi Duolingo. Terdapat fitur streaks yang mendorong anak untuk terus belajar setiap hari agar streak-nya tetap terjaga.

Lalu, mengapa proses belajar anak sebaiknya dibuat menyenangkan? Karena ketika anak merasa senang dan nyaman (fun learning experience), mereka lebih mudah menyerap informasi baru. Rasa bahagia juga menumbuhkan motivasi untuk belajar. Metode belajar yang playful membantu mengurangi kebosanan maupun tekanan.

Jadi, gamifikasi pembelajaran adalah strategi untuk menjadikan belajar sebagai aktivitas yang seru, memotivasi, dan berkesan bagi anak.

Baca Juga: Tips Mudah dan Cepat Belajar Bahasa Inggris Otodidak

 

Manfaat Gamification dalam Pembelajaran

Apa saja menerapkan pendekatan gamifikasi dalam kegiatan belajar?

Meningkatkan Motivasi Belajar

Elemen permainan seperti poin, badge, atau leaderboard membuat belajar jadi lebih interaktif. Si Kecil jadi lebih bersemangat karena merasa tertantang untuk menang atau mencapai level selanjutnya.

Motivasi ini bukan hanya datang karena ingin menang atau mendapatkan hadiah, tapi karena adanya kepuasan setiap kali berhasil menyelesaikan tantangan.

Baca Juga: 215 Kata-Kata Motivasi dalam Bahasa Inggris dan Artinya

 

Meningkatkan Retensi Materi dan Pemahaman

Dengan suasana belajar yang dibuat menyenangkan, anak sering mengulang materi melalui permainan atau challenge kecil tanpa merasa bosan. Misalnya, untuk naik level, mereka harus menjawab soal yang jawabannya mirip dengan yang sudah dipelajari.

Pengulangan yang menyenangkan membuat materi lebih mudah diingat dan dipahami. Jadi, belajar nggak hanya sekadar menghafal tapi memahami materi.

 

Memberikan Lingkungan Belajar yang Aman

Saat bermain game, gagal merupakan hal biasa, kita bisa mencoba lagi sampai berhasil melalui level itu. Nah, konsep ini jika diterapkan dalam pembelajaran dapat membuat anak lebih berani mencoba tanpa takut salah atau gagal. Anak akan belajar bahwa kesalahan adalah bagian dari proses dan bisa belajar dari kesalahan itu.

Gamifikasi membantu menciptakan suasana belajar yang nyaman, aman, dan anak bisa trial and error dalam menghadapi tantangan belajar.

 

Dorongan Psikologis dan Pencapaian Level

Gamifikasi memberikan dorongan psikologis pada anak melalui rasa bangga dan puas setiap mereka berhasil naik level atau mendapatkan badge. Pencapaian seperti ini membuat anak merasa usahanya dihargai dan progressnya nyata.

Rasa bangga ini dapat mendorong anak untuk berani menghadapi tantangan berikutnya, sekaligus menghargai proses dan hasil.

 

Mendukung Interaksi dan Kolaborasi

Beberapa elemen gamifikasi memberi anak peluang untuk belajar bersama, misalnya group challenge. Ini dapat meningkatkan kemampuan komunikasi, berpikir kritis, dan membangun hubungan positif dengan teman kelas.

Baca Juga: Cara Mudah Mempelajari Grammar dalam Bahasa Inggris

 

Contoh Penerapan Gamifikasi

Yuk, simak contoh penerapan gamifikasi dalam pembelajaran berikut ini!

Penerapan Gamifikasi di Aplikasi

Parents, saat ini ada banyak aplikasi yang menggunakan gamifikasi sehingga membuat belajar terasa seperti bermain game. Misalnya, Duolingo dan Memrise yang memberikan poin, streak harian, serta level setiap kali kita belajar bahasa.

Ada juga Quizizz dan Kahoot yang menjadikan kuis jauh lebih seru dan kompetitif melalui fitur leaderboard, timer, dan avatar yang menarik. Selain itu, aplikasi seperti Wordwall juga menghadirkan permainan berupa puzzle atau matching game yang bisa mendukung proses belajar. Semua aplikasi tersebut dirancang agar kegiatan belajar menjadi lebih interaktif, menyenangkan, dan tidak monoton.

 

Penerapan Gamifikasi di Kelas

Gamifikasi nggak hanya bisa dilakukan secara online, tetapi juga bisa diterapkan secara offline di kelas. Misalnya, guru memberi tantangan seperti speaking challenge atau reading quest, atau membuat game bahasa Inggris di kelas, lalu memberikan poin kepada siswa yang berani mencoba.

Poin yang terkumpul nantinya bisa ditukar dengan badge tertentu. Dengan sistem ini, siswa merasa tertantang sekaligus termotivasi untuk berani mencoba. Salah bukan masalah, karena berani untuk mencoba juga sebuah pencapaian yang patut diapresiasi.

 

Microlearning dan Gamifikasi

Microlearning adalah metode belajar dengan materi singkat namun dilakukan secara konsisten. Jika digabungkan dengan gamifikasi, hasilnya bisa lebih efektif.

Contohnya, anak belajar kosakata bahasa Inggris selama 10 menit setiap hari melalui game. Durasinya yang singkat, membuat anak nggak mudah bosan. Ditambah lagi, karena dilakukan secara rutin dan dengan cara yang menyenangkan, materi jadi lebih mudah diingat.

Baca Juga: 7 Cara Menyenangkan untuk Belajar Bahasa Inggris

 

Kekurangan Gamifikasi dan Solusinya

Meskipun pendekatan gamifikasi memberikan banyak manfaat, ada juga kekurangan yang perlu parents perhatikan, antara lain:

Anak Terlalu Fokus pada Game

Salah satu kekurangan gamifikasi adalah kemungkinan anak lebih fokus pada aspek permainan dibandingkan dengan pelajaran. Misalnya, terlalu sibuk mengejar poin atau badge bisa membuat Si Kecil lupa bahwa tujuan utamanya adalah memahami materi.

Hal ini dapat menyebabkan kurangnya pemahaman anak terhadap materi, karena perhatiannya teralihkan. Oleh karena itu, peran orang tua sangat penting untuk mendampingi dan membantu Si Kecil tetap fokus pada proses belajarnya.

 

Ketimpangan Teknologi

Kekurangan lainnya adalah perihal akses. Gamifikasi biasanya membutuhkan gadget dan koneksi internet, sedangkan nggak semua anak memiliki fasilitas tersebut.

Lalu, apa solusinya?

Untuk mengatasi hal ini, gamifikasi bisa dikombinasikan dengan metode tradisional atau dibuat dalam bentuk non-digital. Dengan begitu, suasana belajar tetap menyenangkan dan semua anak bisa merasakan manfaatnya.

Contohnya, guru bisa memberi poin manual di papan tulis, membagikan stiker atau badge, atau membuat group challenge di kelas. Cara ini mampu membuat kegiatan belajar lebih hidup, meningkatkan keterlibatan siswa, dan memotivasi mereka tanpa terbatas oleh akses teknologi.

Demikian pembahasan mengenai gamifikasi dalam pembelajaran. Pendekatan ini memang membuat kegiatan belajar terasa lebih seru karena dikemas seperti bermain. Dalam hal ini, peran orang tua sangat penting untuk mendampingi dan mengarahkan agar proses belajar anak tetap fokus dan efektif.

Belajar menyenangkan nggak hanya dilakukan secara online saja, di kelas tatap muka pun, gamifikasi dapat diterapkan agar suasana belajar lebih fun.

Jika Parents ingin anak belajar bahasa Inggris dengan cara yang fun dan interaktif, English Academy bisa menjadi pilihan yang tepat. Program belajarnya disesuaikan dengan usia dan kemampuan anak, dengan metode ajar yang inovatif dan menarik! Dan tentunya, belajar dikemas dengan gamifikasi yang menarik. Tunggu apalagi, ayo coba Kelas Gratisnya sekarang!

CTA English Academy

Sumber:

Telkom University. 2024. Apa Itu Gamifikasi? Panduan Mendalam untuk Memahami Gamifikasi [online]. Available at: https://bis-pwt.telkomuniversity.ac.id/apa-itu-gamifikasi-panduan-mendalam-untuk-memahami-gamifikasi/

FIP UNESA. Gamifikasi dalam Pendidikan: Meningkatkan Motivasi Siswa Melalui Aplikasi Interaktif [online]. Available at: https://pls.fip.unesa.ac.id/post/gamifikasi-dalam-pendidikan-meningkatkan-motivasi-siswa-melalui-aplikasi-interaktif

Kemenkeu Learning Center. Mengenai Gamification Sebagai Pendukung Kegiatan Pembelajaran [online]. Available at: https://klc2.kemenkeu.go.id/kms/knowledge/mengenal-gamification-gamifikasi-sebagai-pendukung-kegiatan-pembelajaran-4317674f/detail/

Devi Lianovanda